XL Axiata Ingatkan Pentingnya Jalur Bakat Untuk Perempuan

- Penulis

Senin, 16 Agustus 2021 - 12:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, PelitaJabar – PT XL Axiata mengingatkan pentingnya keberadaan “jalur bakat untuk perempuan” (female talent pipeline) guna memastikan kaum perempuan memiliki kesempatan yang sama menuju posisi manajemen senior di semua sektor industri.

Menurut data Global Gender Gap Report (GGGR) 2021, hanya 27% dari peran kepemimpinan dalam posisi manajerial merupakan perempuan. Dalam hal kesetaraan gender, angka ini menunjukkan sedikit kemajuan dibandingkan dari satu tahun yang lalu, namun masih tetap kurang terwakilkan secara signifikan.

“Di tingkat global, hanya ada tiga pemimpin perempuan dengan kulit berwarna yang terdaftar sebagai CEO di perusahaan-perusahaan yang masuk dalam daftar Fortune 500,” papar Direktur & Chief Strategic Transformation and Information Officer PT XL Axiata Tbk (XL Axiata), Yessie D. Yosetya, dalam kapasitas sebagai Chair dalam Forum G20 Empower Indonesia, Senin (16/08/2021).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kondisi tersebut terlihat semakin buruk lagi dengan adanya dampak pandemi Covid-19.

Mengutip data Organisasi Buruh Internasional (ILO), pengurangan pekerjaan tahun 2020 lebih tinggi menerpa perempuan daripada kepada pria. Oleh karena itu, pandemi juga memunculkan kendala baru bagi upaya meningkatkan kesetaraan gender di seluruh dunia, termasuk pada jalur bakat bagi perempuan.

Kekhawatiran serupa sempat mengemuka di dalam Forum Ekonomi Dunia 2020, bahwa ”terjadi hambatan dalam proses retensi perempuan dalam saluran bakat dan dalam promosi mereka ke peran kepemimpinan” yang sangat berpotensi mempengaruhi upaya peningkatan kesetaraan gender di kalangan swasta.

Data ILO juga menyebutkan, pada 2019, nilai keikutsertaan tenaga kerja perempuan adalah 27% di bawah nilai kaum pria. Secara global, berdasarkan penghitungan pertimbangan populasi rata-rata, hampir 80% dari pria berumur 15-64 tahun berada dalam tenaga kerja versus hanya 52.6% dari perempuan dalam kelompok usia yang sama. Ini merupakan sebagian dari penjelasan mengapa kesenjangan gender dalam keikutsertaan tenaga kerja bertahan di atas 35%, berdasarkan data GGGR 2021.

 Untuk itu, Yessie menyerukan agar sektor swasta dan publik fokus melindungi jalur bakat perempuan dari berbagai rintangan yang akan datang di masa depan sebagai upaya memperjuangkan kesetaraan gender.

Menurutnya, pada pleno kedua Forum G20 Empower yang berlangsung pada 4 Mei 2021 lalu, berhasil dirumuskan beberapa langkah yang dianggap efektif dan diperlukan untuk segera dilaksanakan.

Pertama, mengubah kultur dan pemikiran mengenai peranan perempuan di tengah kehidupan masyarakat dan bisnis. Stereotipe dan bias gender atau penentangan pada kesetaraan gender menjadi salah satu faktor kendala terbesar yang menghambat jalur bakat perempuan di banyak sektor.

Untuk itu diperlukan langkah konkrit yang bisa menunjukkan meningkatnya kepekaan gender, antara lain bisa berupa pemberian akses teleworking di tempat kerja yang fleksibel, pemberian retensi, dan pelatihan. Selain itu kesempatan pada suksesi, promosi jabatan, hingga tranparansi atas kesetaraan upah.

Kedua, memperbaiki kerusakan sistem. Meskipun pemimpin bisnis masa kini telah mewariskan kultur perusahaan dan industri di mana kaum perempuan ikut berpartisipasi pada tingkat junior, menengah, dan senior, namun tetap saja sangat kurang pada tingkat pimpinan manajemen senior.

Yessie mengajak para pemimpin dari sektor swasta di Indonesia untuk bekerjasama mengatasi dampak pandemi Covid-19 dan sekaligus memperkuatkan kesetaraan gender hingga tingkatan kepemimpinan.

Selain Yessie, terdapat Rinawati Prihatiningsih dari Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) sebagai Co Chair.

Sementara wakil dari pemerintah Eko Novi selaku Asisten Deputi Peningkatan Partisipasi Lembaga Profesi dan Dunia Usaha Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. ***

Komentari

Berita Terkait

Senyuman Santri Yatim Saat Menerima Bantuan Baznas
BLIST Dinilai Mampu Entaskan Kemiskinan, Pengamat Perlu Dikaji
Timnas Atur Strategi di ASEAN U-23 Championship Mandiri Cup 2025
Penyalahgunaan Narkoba Mengkhawatirkan Ratusan ASN Bapenda Ikuti Deteksi Dini
Tercatat 171 Ribu Lebih Pelanggan KA Selama Libur Sekolah
Yadi Sofyan Sidak Pelatcab Peparda NPCI
Rakerprov IKASI, Bahas Usia Hingga Pungutan BK Porprov
Camat Kersamanah Ingatkan Kades Tak Boleh Pegang Dana Desa

Berita Terkait

Jumat, 11 Juli 2025 - 16:25 WIB

Senyuman Santri Yatim Saat Menerima Bantuan Baznas

Kamis, 10 Juli 2025 - 20:08 WIB

BLIST Dinilai Mampu Entaskan Kemiskinan, Pengamat Perlu Dikaji

Kamis, 10 Juli 2025 - 18:42 WIB

Timnas Atur Strategi di ASEAN U-23 Championship Mandiri Cup 2025

Kamis, 10 Juli 2025 - 13:36 WIB

Penyalahgunaan Narkoba Mengkhawatirkan Ratusan ASN Bapenda Ikuti Deteksi Dini

Rabu, 9 Juli 2025 - 20:31 WIB

Tercatat 171 Ribu Lebih Pelanggan KA Selama Libur Sekolah

Berita Terbaru

DAERAH

Senyuman Santri Yatim Saat Menerima Bantuan Baznas

Jumat, 11 Jul 2025 - 16:25 WIB

FEATURED

Tercatat 171 Ribu Lebih Pelanggan KA Selama Libur Sekolah

Rabu, 9 Jul 2025 - 20:31 WIB