Yana : Perlu Program Nyata Menduniakan Angklung

- Penulis

Senin, 23 Mei 2022 - 12:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG, PelitaJabar – Meski Bandung telah resmi menjadi Kota Angklung yang ditandai secara resmi pada deklarasi Sabtu 21 Mei 2022, lalu, Walikota Bandung Yana Mulyana mengingatkan, semua pegiat angklung di Kota Bandung punya tanggung jawab besar untuk melestarikan angklung.

‘Saya berharap langkah kita ini tidak berhenti sebatas deklarasi, perlu program nyata untuk menduniakan angklung,’ papar Yana disela kegiatan di Balai Kota Bandung.

Dia melanjutkan, usai deklarasi ini, pemerintah beserta sejumlah elemen masyarakat perlu menyusun langkah strategis atau roadmap pengembangan angklung.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

‘Dengan demikian, semua pemangku kepentingan memiliki kewajiban untuk menduniakan angklung,’ ucapnya.

Deklarasi sendiri dibacakan Taufik Hidayat Udjo, salah satu tokoh angklung di Kota Bandung.

‘Kami, mewalkili masyarakat Kota Bandung, yang mencintai seni dan budaya angkung meliputi para pengajar, pelajar, pengrajin, pemain, akademisi, pemerhati,dengan tokoh masyarakat dan Pemerintah Kota Bandung, pada hari ini menyatakan bahwa Angklung menjadi identitas baru Kota Bandung dengan sebutan “Bandung Kota Angklung”.

Kota Bandung bertekad untuk terus melakukan perlindungan, pelestarian, pengembangan, dan peregenerasian terhadap seni budaya angklung yang sudah menjadi milik dunia ini.

Digelar secara hybrid, acara ini menampilkan sekitar 300 seniman, pegiat angklung, beserta komunitas seni angklung di Kota Bandung.

Duta Besar RI untuk UNESCO, Is Munandar mengapresiasi kegiatan tersebut. Angklung memiliki filosofi luar biasa, antara lain kolaborasi dan harmonisasi.

‘Saat dunia membutuhkan hubungan yang baik dengan alam, angklung mengajarkan hal tersebut,’ kata Is melalui siaran virtual.

Seperti diketahui, perjalanan eksistensi angklung di Kota Bandung dijabarkan dalam 3 periode: periode pertama dekade ‘30 hingga ‘70-an, yakni periode angklung yang dipopulerkan Daeng Soetigna.

Periode kedua yakni dekade 70 hingga 90-an, yang merupakan era angklung yang dipopulerkan Saung Angklung Udjo.

Periode ketiga adalah dekade 90-an hingga saat ini; yang merupakan periode angklung kreasi. ***

Komentari

Berita Terkait

Minta Wisatawan Jangan Nyampah di Bandung
KAI Siagakan Petugas Medis di Sejumlah Stasiun
Ribuan Karyawan KAI Kerja Ekstra Selama Idulfitri 1446 H
Pemkot Bandung Perketat Pengawasan Pendatang
Farhan-Erwin Shalat Idulfitri di Masjid Agung Al-Ukhuwah
Farhan Sulap Teras Cihampelas Menjadi Wisata Premier
PosIND Lepas Ratusan Pemudik ke Berbagai Kota
Akhirnya Masjid Al Ikhlash Sadang Serang Berdiri Megah

Berita Terkait

Selasa, 1 April 2025 - 17:56 WIB

Minta Wisatawan Jangan Nyampah di Bandung

Selasa, 1 April 2025 - 17:38 WIB

KAI Siagakan Petugas Medis di Sejumlah Stasiun

Selasa, 1 April 2025 - 17:28 WIB

Ribuan Karyawan KAI Kerja Ekstra Selama Idulfitri 1446 H

Selasa, 1 April 2025 - 17:08 WIB

Pemkot Bandung Perketat Pengawasan Pendatang

Senin, 31 Maret 2025 - 20:36 WIB

Farhan-Erwin Shalat Idulfitri di Masjid Agung Al-Ukhuwah

Berita Terbaru

FEATURED

Minta Wisatawan Jangan Nyampah di Bandung

Selasa, 1 Apr 2025 - 17:56 WIB

FEATURED

KAI Siagakan Petugas Medis di Sejumlah Stasiun

Selasa, 1 Apr 2025 - 17:38 WIB

FEATURED

Ribuan Karyawan KAI Kerja Ekstra Selama Idulfitri 1446 H

Selasa, 1 Apr 2025 - 17:28 WIB

FEATURED

Pemkot Bandung Perketat Pengawasan Pendatang

Selasa, 1 Apr 2025 - 17:08 WIB

FEATURED

Farhan-Erwin Shalat Idulfitri di Masjid Agung Al-Ukhuwah

Senin, 31 Mar 2025 - 20:36 WIB