JAKARTA, PelitaJabar – Kementerian Kesehatan merilis, 76 persen kasus HIV di Indonesia terkonsentrasi di 11 provinsi prioritas. Provinsi-provinsi tersebut adalah Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatra Utara, Bali, Papua, Papua Tengah, Sulawesi Selatan, Banten, dan Kepulauan Riau.
Direktur Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Ina Agustina menjelaskan, penyebaran kasus HIV secara nasional banyak terjadi di populasi kunci seperti laki-laki seks dengan laki-laki (LSL), waria, pekerja seks perempuan, dan pengguna napza suntik.
“Tapi di Papua, penularan sudah menyebar ke populasi umum, dengan prevalensi mencapai 2,3 persen,” jelas Ina dalam keterangannya, beber Ina seperti dikutip metrotvnews.com baru-baru ini.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dikatakan, dalam tiga tahun terakhir, positivity rate HIV cenderung stagnan. Namun, kasus infeksi menular seksual (IMS) justru meningkat, termasuk kelompok usia muda
Kemenkes mencatat 23.347 kasus sifilis pada tahun lalu, mayoritas merupakan sifilis dini (19.904 kasus), dan 77 di antaranya adalah sifilis kongenital yang menular dari ibu ke bayi.
“IMS bukan hanya masalah kesehatan pribadi, ini masalah kesehatan masyarakat. IMS membuka pintu bagi penularan HIV, dan kasus terbanyak terjadi di usia produktif 25-49 tahun, bahkan kini mulai meningkat pada usia remaja 15-19 tahun,” pungkasnya.
Berdasarkan data terbaru, Indonesia menempati peringkat ke-14 dunia dalam jumlah orang dengan HIV (ODHIV) dan peringkat ke-9 untuk infeksi baru HIV ODHIV pada 2025 diperkirakan mencapai sekitar 564 ribu. Namun baru 63 persen yang mengetahui statusnya. ***