BANDUNG, PelitaJabar – DPRD Kota Bandung terus memberikan dukungan kepada Pemkota Bandung dalam menangani Covid-19. Terlebih, tren jumlah kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Kota Bandung terus meningkat.
Karena itu, DPRD Kota Bandung mengelar Rapat Badan Musyawarah (Bamus), bersama Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna dan para pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Bandung, di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kota Bandung, Selasa (02/02/2021).
Rapat Bamus dipimpin oleh Wakil Ketua I DPRD Kota Bandung, Ade Supriadi dan Wakil Ketua II DPRD Kota Bandung, Achmad Nugraha dan dihadiri anggota DPRD Kota Bandung secara daring dan luring, dengan bahasan agenda laporan pansus 1, 5, 9, 10, dan 11, serta perkembangan penanganan Covid-19 di Kota Bandung.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“DPRD Kota Bandung mengapresiasi langkah Pemkot Bandung dalam menangani pademi Covid-19. Pemkot semakin gencar mensosialisasi, mengedukasi, dan menegakkan aturan disiplin protokol kesehatan kepada masyarakat,” ucap Wakil Ketua I DPRD Kota Bandung, Ade Supriadi.
Pihaknya berharap, Satgas Penanganan Covid-19 Pemkot Bandung tidak mengendurkan semangat dalam memutus rantai penularan Covid-19 di Kota Bandung.
Senada, Wakil Ketua II DPRD Kota Bandung, Achmad Nugraha berharap, akurasi dan validasi data dari hasil pengukuran alat kesehatan pemeriksa covid-19 dapat terus ditingkatkan.
“Kami mendorong agar akurasi dan validasi data dari hasil pemeriksaan Rapid tes antigen maupun swab tes harus menjadi perhatian dari Pemkot Bandung. Sebab, dalam beberapa kasus, terjadi bahwa adanya kondisi dimana seseorang, bahkan saya sendiri, saat di cek swab tes dinyatakan negatif, tapi saat mengikuti swab tes di kesempatan yang lain, tiba-tiba positif, padahal rentang waktu antara tes pertama dan kedua hanya berselang 3-4 hari,” ujarnya.
Oleh karena itu, situasi perbedaan hasil tes tersebut harus menjadi catatan dan evaluasi bagi Pemkot Bandung, khususnya di Dinas Kesehatan.
Sementara Sekda Kota Bandung sekaligus Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna menjelaskan, evaluasi dari penerapan kebijakan penanganan covid-19, rutin dibahas dalam rapat terbatas Forkopimda Kota Bandung.
Dalam upaya penyediaan fasilitas tempat isolasi bagi pasien terkonfirmasi positif dan suspek Covid-19, Pemerintah Kota Bandung telah bekerjasama dengan 28 rumah sakit di Kota Bandung untuk menyediakan sejumlah tempat tidur.
Sedangkan persentase rata-rata tingkat kematian Covid-19 di Kota Bandung berada di angka 2,04%, lebih tinggi dari rata-rata angka kematian 1,26% di Provinsi Jawa Barat, meski lebih rendah dibandingkan dengan angka kematian nasional yaitu 2,78%.
“Dari 1500 tempat tidur, kini (per 1 Februari 2021) tersisa 454, artinya telah terisi 1.046. Ketersediaan tempat tidur ini bertambah 254 tempat tidur, jika dibandingkan dengan kondisi di tanggal 11 Januari 2021 yaitu 1.246 tempat tidur sehingga upaya penyediaan fasilitas terus kami upayakan semaksimal mungkin,” ucap Ema.
Selain penyediaan tempat isolasi di rumah sakit bagi warga Kota Bandung, Pemkot Bandung pun memiliki tempat isolasi terpusat Provinsi Jawa Barat, salah satunya Secapa TNI AD.
“Secapa TNI AD saat ini menjadi rumah sakit darurat untuk menjadi tempat isolasi terpusat pasien covid-19 se-Jawa Barat sejak 13 Januari lalu. Selain Secapa TNI AD, kami pun menyediakan 97 kamar di 2 hotel Kota Bandung, dimana saat ini tingkat keterisiannya sudah mencapai 89 atau 91,8 % kamar hotel,”kata Ema
Berdasarkan data tingkat keterisian rumah sakit per 1 Februari 2021, terdapat 69.73 % atau 1.046 dari 1500 ketersediaan tempat tidur.
Rekapitulasi data kumulatif selama satu bulan terakhir 11 Januari hingga 1 Februari 2021, tercatat ada 9.299 kejadian dengan kasus aktif 1.594, kasus sembuh 7.515, serta tingkat kematian 190 kasus.
Secara persentase rata-rata tingkat kesembuhan Covid-19 di Kota Bandung berada di angka 80,82%. Meski angkanya lebih tinggi dibandingkan dengan Provinsi Jawa Barat yang kini berada di 78,14%, rata-rata tingkat kesembuhan Kota Bandung masih berada di bawah angka rata-rata nasional yakni 81,12%. Mal