dr. Ahyani : Tantangan Nakes Perempuan Di Masa Pandemi

- Penulis

Selasa, 9 Maret 2021 - 09:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG, PelitaJabar – Hari Perempuan Sedunia lahir untuk memberi dukungan terhadap perempuan di seluruh dunia. Pada momen 8 Maret, juga diperingati sebagai perayaan kesetaraan gender meliputi berbagai bidang, yakni sosial, ekonomi, kebudayaan, dan politik.

Di masa pandemi Covid-19, kesetaraan gender antara kaum laki-laki dan perempuan tampaknya kian nyata. Tengok saja peran Tenaga Kesehatan (Nakes) yang berjibaku sebagai garda terdepan menangani pasien terkonfirmasi virus corona. Mereka terdiri dari laki-laki dan perempuan yang memiliki tugas sama.

Sebagai Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung yang tentunya bagian dari Nakes, dr. Ahyani Raksanagara menilai peran perempuan dan laki-laki dalam kegiatan sosial maupun pekerjaan, keduanya diberikan kesempatan yang sama.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Di jajaran kesehatan 60-70 persennya justru perempuan, ada perawat, bidan, dokter, dan kita selalu secara tugas tidak dibedakan, jadi intinya tunjukan saja semua potensi itu,” tuturnya saat ditemui di Balai Kota Bandung, Senin (08/03/2021).

Namun dia tak memungkiri kesetaraan gender membuat perempuan saat ini memiliki peran ganda. Sebab selain bekerja di luar, perempuan juga memiliki peran di rumah baik sebagai ibu maupun istri yang harus melayani suami dan anaknya.

“Tantangannya bagaimana supporting orang terdekat, keluarga mendukung perempuan mengembangkan potensinya. Makanya kenapa yang ini bisa berkarya dengan baik, yang ini tidak. Itu tergantung dari supporting orang terdekat terutama keluarga,” terangnya.

Selama pandemi, Ahyani dan juga Nakes lainnya yang bersentuhan langsung dengan pasien terinfeksi Covid-19 bahkan memiliki tantangan lainnya. Yakni berupa ketakutan dan kekhawatiran akan menularkan virus yang saat ini mewabah di seluruh penjuru dunia kepada anggota keluarganya.

“Di satu sisi mereka harus tiap hari melayani bahkan mencari yang positif. Di sisi lain dia punya anak, suami, dan keluarga, dia ada rasa gimana kalau nanti menularkan keluarga. Itu yang harus kita kuatkan bahwa ikhtiar harus maksimal, APD digunakan, protokol kesehatan dipakai,” tuturnya.

Terlebih selama pandemi Covid-19 pula, Ahyani sebagai pimpinan tertinggi Nakes di Kota Bandung tidak pernah bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH). Ia setiap harinya harus berkeliling ke setiap Fasilitas Kesehatan (Faskes) seperti Puskemas dan bertemu dengan banyak orang.

“Yang saya lakukan berusaha melindungi diri dan keluarga. Sampai ke rumah menerapkan Prokes yang benar. Sampai ke rumah saya tidak bertemu keluarga, mandi dulu, ganti baju dan sebagainya,” terang Ahyani.

Jika dirinya diduga kontak erat, akan memisahkan dan isolasi di kamar lain karena khawatir menular.

“Saya juga bilang sama suami kalau kita tidak bisa dulu tidur sekamar. Itu ngalamin beberapa kali,” imbuhnya.

Dengan banyaknya tantangan yang dihadapi selama pandemi Covid-19, Ahyani menilai dibutuhkan perlindungan bagi para Nakes. Mulai dari perlindungan profesi hingga dukungan sosial yang mampu membuat para Nakes bekerja lebih profesional dalam melayani publik.

“Perlindungan bukan hanya secara fisik, tetapi asuransi seharusnya juga ada. Dan dukungan dari sosial, jangan distigma tapi harus disupport karena mereka memiliki kegalauan sendiri, tidak pernah ada libur dari tahun lalu, jadi pemahaman seperti itu sangat diperlukan bagi semua,” pungkasnya. Rls

Komentari

Berita Terkait

Farhan Tutup SO SEA Football Competition 2025
Peduli Palestina, IIYL Kirim Ratusan Filter Air Nazava
Jika Diamanahi, drg. H Dicky Siap Pimpin LDII Jabar
Rumah Jadi Aman Berkat IndiHome FTTR & SMART Indoor Camera
Tim Sepakbola Special Olympics Indonesia Berpeluang Juara
Pansus 13 Nilai Revisi Perda Perlu Alasan Jelas Secara Akademik
Dinilai Tak Komprehensif, Pansus 12 Cabut Perda Nomor 24 Tahun 2012 Tentang PKS
Wihaji Support Balita Jantung Bocor & Rumah Tak Layak Huni

Berita Terkait

Sabtu, 15 November 2025 - 13:47 WIB

Farhan Tutup SO SEA Football Competition 2025

Jumat, 14 November 2025 - 21:47 WIB

Peduli Palestina, IIYL Kirim Ratusan Filter Air Nazava

Jumat, 14 November 2025 - 18:55 WIB

Jika Diamanahi, drg. H Dicky Siap Pimpin LDII Jabar

Jumat, 14 November 2025 - 16:07 WIB

Rumah Jadi Aman Berkat IndiHome FTTR & SMART Indoor Camera

Kamis, 13 November 2025 - 20:34 WIB

Tim Sepakbola Special Olympics Indonesia Berpeluang Juara

Berita Terbaru

Walikota Bandung M. Farhan menutup SO SEA Football Competition 2025. PJ/Joel

FEATURED

Farhan Tutup SO SEA Football Competition 2025

Sabtu, 15 Nov 2025 - 13:47 WIB

Ilman Murgan (Regional Business Development Director Nazava), Muammar MH Milhim (Wakil Duta Besar Palestina), Muhammad Zuhaili (Executive Chairman IIYL), dan Ujang Koswara (Owner Nazava) berfoto bersama usai penyerahan filter air Nazava di Kedubes Palestina, Jakarta. PJ/Dok

FEATURED

Peduli Palestina, IIYL Kirim Ratusan Filter Air Nazava

Jumat, 14 Nov 2025 - 21:47 WIB

FEATURED

Jika Diamanahi, drg. H Dicky Siap Pimpin LDII Jabar

Jumat, 14 Nov 2025 - 18:55 WIB

Setelah Jabodetabek, IndiHome FTTR dan IndiHome SMART Indoor Camera hadir di Kota Bandung. PJ/Dok

FEATURED

Rumah Jadi Aman Berkat IndiHome FTTR & SMART Indoor Camera

Jumat, 14 Nov 2025 - 16:07 WIB

Tim sepalakbola putra Special Olympics (SO)  Indonesia berhasil menghentikan perlawanan SO Vietnam 5-2 dalam pertandingan  lanjutan Southeast Asia Football Competition 2025, di Stadion Sidolig, Bandung Kamis 13 November  2025. PJ/Joel

FEATURED

Tim Sepakbola Special Olympics Indonesia Berpeluang Juara

Kamis, 13 Nov 2025 - 20:34 WIB