Targetkan TPPAS Lulut Nambo Akhir 2021

- Penulis

Rabu, 24 Maret 2021 - 13:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG, PelitaJabar – Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menargetkan pengolahan sampah menjadi energi di Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut Nambo beroperasi pada akhir 2021.

“Hari ini sudah diumumkan prosesi kerja sama, maka saya ingin langsung kerja. Saya titip akhir tahun ini sudah dipakai minimal tahap 1 dan full-nya tahun depan,” kata Kang Emil, sapaan Gubernur Jabar dalam JAPRI (Jabar Punya Informasi) di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (23/3/2021).

Pengembangan TPPAS Lulut Nambo sempat terhenti usai konsorsium PT Jabar Bersih Lestari (JBL) yang mendapat amanah mengalami wanprestasi.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Yang bikin kita yakin dengan investor dari Jerman adalah mereka proyeknya sudah banyak, sehingga kita lebih reugreug (aman) ini bisa berjalan sesuai waktu,” imbuhnya.

Sampah yang masuk TPPAS Lulut Nambo rencananya akan diolah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF), biogas, kompos, dan produk energi dari sampah lainnya.

TPPAS Lulut Nambo memiliki luas sekitar 55 hektare. 15 hektare di antaranya akan digunakan sebagai tempat pemrosesan dan pengolahan sampah. Sisanya akan dibangun jalan, tempat pengolahan air, dan perkantoran.

Sedangkan untuk wilayah Bandung Raya, kata Kang Emil, akan dikelola TPPAS Legok Nangka, dan untuk daerah lain sedang disiapkan, seperti Ciayumajakuning satu lokasi, Bekasi-Bekasi-Karawang-Purwakarta satu lokasi.

“Jadi minimal kita butuh tiga sampai empat proyek skala besar sehingga Jabar dikenal provinsi yang ramah lingkungan,” katanya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jabar Prima Mayaningtyas mengatakan, tipping fee bagi daerah yang memanfaatkan TPPAS Lulut Nambo sebesar Rp125 ribu per ton.

“Tipping fee Rp125 ribu per ton. Tidak ada subsidi dari Pemda Provinsi Jabar sebagaimana perjanjian kerja sama yang telah dilakukan di tahun 2017,” ucap Prima.

Vice President EUWELLE Yao Li menyatakan, pihaknya berkomitmen menjadikan TPPAS Lulut Nambo sebagai tolok ukur pengolahan sampah menjadi energi yang berkualitas.

“Kami bangga mendapatkan persetujuan ini. teknologi ini (yang akan digunakan) sudah didemonstrasikan di Jerman, Perancis, Cina dan Thailand,” pungkasnya. Rls

Komentari

Berita Terkait

Sambangi PWI, Erwin Sebut Pribadi Pemaaf Bawa Kebahagiaan
Warga Sukahaji Dapat Uang Kerohiman
Berikut 6 Poin Hasil Rakor PWI Jabar
Erwin Sebut Halal bihalal Penyempurnaan Ibadah Ramadhan
Capai Quick Wins BKKBN Jabar Bangun Kolaborasi
Warga Sekitar SDN Guruminda Minta Komisi IV Turun Tangan
ASEAN-India Artist Jadi Ajang Kerjasama Kreatif Industri Film
Panen Raya Toni Serahkan Satu Ton Benih Padi Unggul

Berita Terkait

Senin, 14 April 2025 - 17:45 WIB

Sambangi PWI, Erwin Sebut Pribadi Pemaaf Bawa Kebahagiaan

Senin, 14 April 2025 - 12:19 WIB

Warga Sukahaji Dapat Uang Kerohiman

Minggu, 13 April 2025 - 17:46 WIB

Berikut 6 Poin Hasil Rakor PWI Jabar

Minggu, 13 April 2025 - 12:20 WIB

Erwin Sebut Halal bihalal Penyempurnaan Ibadah Ramadhan

Sabtu, 12 April 2025 - 14:53 WIB

Capai Quick Wins BKKBN Jabar Bangun Kolaborasi

Berita Terbaru

FEATURED

Sambangi PWI, Erwin Sebut Pribadi Pemaaf Bawa Kebahagiaan

Senin, 14 Apr 2025 - 17:45 WIB

FEATURED

Warga Sukahaji Dapat Uang Kerohiman

Senin, 14 Apr 2025 - 12:19 WIB

FEATURED

Berikut 6 Poin Hasil Rakor PWI Jabar

Minggu, 13 Apr 2025 - 17:46 WIB

FEATURED

Erwin Sebut Halal bihalal Penyempurnaan Ibadah Ramadhan

Minggu, 13 Apr 2025 - 12:20 WIB

FEATURED

Capai Quick Wins BKKBN Jabar Bangun Kolaborasi

Sabtu, 12 Apr 2025 - 14:53 WIB