PelitaJabar – Sempat patah semangat karena beberapakali gagal ikut seleksi Pusat Pembinan Dan Latihan Pelajar (PPLP). Namun hal itu tak membuat Muhammad Rizaldi patah arang. Berkat dorongan orang tua dan pelatih akhirnya atlet taekwondo kelahiran Bandung 8 Agustus 1997 ini kembali bangkit.
“Sayang juga kalau berhenti. Apalagi latihan taekwondo udah sejak kecil kelas 3 SD,”kenang Rizaldi, memulai ceritanya kepada PJ Rabu (17/8/2021).
Tapi itu dulu. Kini anak pasangan A. Halim Hasibun dan Siti Fatimah bertinggi badan 180 cm ini sudah tercatat sebagai atlet andalan Jawa Barat yang akan berlaga di PON XX Papua nanti.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tak ada yang sulit untuk meraih medali emas di PON Papua. Jika latihan serius dan disiplin telah dilakukan, kunci terakhirnya adalah minta doa dan ridho orang tua. Itu saya terapkan di PON 2016 di Bandung. Alhamdulillah medali emas,” ucap pemuda yang tinggal d Jl. Riung Ampuh No.6, Kota Bandung ini
Bicara soal taekwondo Rizaldi adalah sosok anak yang tidak pernah melupakan jasa-jasa para pelatih yang membuatnya berprestasi seperti ini. Sebut saja master Budiyono yang diakuinya membentuk diri dan karakter Rizaldi yang keras, sportif serta santun sebagai seorang atlet.
Sebeumnin juga ada Bayu Firmansyah di Pelatda PON sekarang dan sabeumnim Taufik pelatih di PPLP serta coachnim asal Korea Mr. Nara.
“Seperti kata orang tua saya, jangan pernah sekali-kali melupakan orang yang berjasa membentuk diri kita menjadi baik. Makanya saya tidak pernah seperti kacang lupa kulitnya. Terimakasih untuk semua guru, sabeum dan para seniorku,” kata Rizaldi.
Di PON Papua, cowok yang murah senyum ini bermain di kelas Kyorugi U-74kg.
Jika kembali mendapat medali emas di PON dia berjanji ingin memakai bonus untuk investasi masa depan serta membahagiakan orang tua dan keluarga.
Bagaimana kesiapan menjelang ke Papua?
“Kami tetap latihan tidak ada yang berbeda. Latihan rutin seperti sebelum pandemi 3x sehari (pagi, sore, malam). Mungkin hanya kejenuhan. Karena kita harus tetap berdiam di mess tidak bisa keluar akibat pandemi covid-19 ini. Jadi kegiatan selama pandemi ini hanya latihan dan istirahat di mess,” jelas Rizaldi yang sempat mengikuti kejuaraan basket antar SMA se-kota Bandung.
Persiapan PON kali ini kata Rizaldi sangat luar biasa dibandingkan PON sebelumnya. Selain harus fokus untuk berlatih, atlet harus juga pandai-pandai menjaga kesehatan agar tidak terpapar Covid-19.
“Sangat jenuh memang. Tapi apa pun itu insya Allah tetap pada tujuan utama yaitu Emas PON Papua 2021. Doakan ya Kang,” pintanya.
Ada hal yang sangat memotivasi bagaimana seorang Rizaldi dapat berlatih bersemangat dan sunggu-sungguh. Yaitu dukungan penuh luar dalam dari Ketua Umum Taekwondo Jabar.
“Dukungan Ketua Pengprov sangat baik. Dari peralatan latihan hingga semua kebutuhan atlet terpenuhi. Dan kepemimpinan yang sangat baik dari ketua Pengprov TI Jabar pak Benny R Gautama inilah yang membuat atlet taekwondo seperti bersemangat merebut sebanyak-banyaknya medali emas di Papua. Tidak ada yang kurang perhatian pak Bennny pada kami. Jadi kalau gagal membawa pulang medali emas, rasanya kamj sangat malu,” pungkasnya.
Semoga saja ya. Joel
Data prestasi:
Emas PON JABAR 2016
Emas Kejurnas Banten Open 2017
Emas Kejurnas UPI Challenge 2018
Emas Kejurnas UIN 2018
Perungu Thailand Open 2018
Emas Pra PON 2019.