GERABAH adalah produk lokal yang berbahan dasar tanah liat. Pada masa lalu gerabah alat-alat dapur yang biasanya digunakan untuk memasak diantaranya piring, kendi, tempayan dan belanga.
Sejalan waktu, Gerabah mulai diproduksi menjadi berbagai bentuk seperti pot bunga, celengan, hiasan rumah, patung, poci, asbak, lampu taman, pigura, guci, genting dan banyak varian pernak-pernik gerabah lainnya.
Yogyakarta terkenal dengan banyaknya ragam souvenir handmade yang lucu dan harganya terjangkau seperti kerajinan kulit, batik, blangkon, dan gerabah.
Gerabah Kasongan adalah salah satu produk kerajinan lokal yang patut untuk dijadikan cinderamata.
Sentra kerajinan Kasongan masuk dalam wilayah Desa wisata Kasongan terletak di dukuh Kajen, desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Dari pusat Yogya dapat ditempuh melalui jalur Ring Road Selatan menuju ke perempatan Dongkelan kemudian ikuti jalan utama. Kurang lebih berkendara 20 menit dari pusat Kota Yogya maka kita akan dengan mudah menemukan desa wisata ini.
Desa ini memiliki keunggulan dimana sebagian besar penduduknya memproduksi kerajinan tangan berbahan tanah liat.
Berkunjung ke Kasongan tak hanya memanjakan mata dengan berbagai keindahan hasil karya para penduduk desa, kita juga dapat melihat proses pembuatan gerabah yang ada di rumah penduduk yang biasanya berada di belakang galeri mereka.
Kita bisa juga mengikuti workshop pembuatan gerabah dengan paket yang disediakan oleh pengelola setempat. Workshop ini biasanya diselenggarakan dalam bentuk peserta berkelompok.
Jangan kaget, ternyata Gerabah produk kasongan telah tembus sampai pasar Asia dan Eropa diantaranya India, Jerman, Spanyol, Australia, Amerika Serikat, Perancis Belanda dan Britania Raya.
Karena selain desainnya menarik, ketersediaan bahan baku yang lengkap, kualitas produk yang terus dijaga dan ditingkatkan menjadi alasan mengapa produk gerabah kasongan bisa tembus ke pasar Internasional.
Bahkan Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Gati Wibawaningsih mengatakan, kekuatan Indonesia untuk menumbuhkan industri kecil gerabah dan keramik pada 2019 pencapaian ekspornya bernilai 25,4 juta dolar atau sekitar 365.750 milyar Rupiah (dengan kurs Rp. 14.400).
Selain potensi pasar internasional di atas, kegiatan usaha produk lokal gerabah dan keramik hias di Indonesia dapat terus tumbuh dan berkembang.
Kementerian Perdagangan dan Industri mencatat, jumlah Industri Kecil Menengah Gerabah dan Keramik hias lebih dari 5.200 unit usaha yang telah menyerap tenaga kerja hingga 21.470 orang.
Artinya, selain produknya diminati pasar luar negeri, juga menyerap banyak tenaga kerja lokal. ***