BANDUNG, PelitaJabar — Lambannya penanganan korupsi, membuat ribuan massa LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) kembali menggeruduk kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jabar.
Aksi diwarnai kericuhan saat massa ingin mendobrak pagar kantor Kejati. Beruntung emosi bisa diredam Kepala Divisi Pengamanan GMBI, Igor. Massa juga meneriaki lembaga penegak hukum itu “Kejaksaan Tinggi Mandul”.
Dalam aksinya, GMBI menyayangkan lambannya penanganan kasus dugaan korupsi di sejumlah daerah di Jabar.
Ketua Distrik Kota Bandung LSM GMBI, Moch Mashur (Abah) mengatakan, aspirasi GMBI di Kejati Jabar untuk menindaklanjuti laporan dugaan kasus korupsi.
“Kami menganggap penegak hukum mandul. Karena itu kami menantang Kepala Kejati Jabar segera menindaklanjutinya,” tegas Abah disela aksi di Kantor Kejati Jabar, Kamis (22/11).
Abah menilai, Kejati masih bisa diintervensi pihak lain, seperti kasus BCCF dan mesin parkir Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.
“Kasus di Tasikmalaya, Bekasi dan Cirebon masih mandek di Kejari. Bahkan ada arogansi TP4D beberapa proyek di Kota Bandung,” beber Abah.
Senada, Sekjen LSM GMBI, Bembie Juliansyah menyayangkan lambannya penanganan dugaan kasus korupsi. Ia juga membantah pernyataan pihak Kejati, bahwa laporan yang disampaikan GMBI belum cukup bukti.
“Apanya kurang cukup? Contohnya kasus mesin parkir Kota Bandung dan BCCF yang buktinya sudah cukup,” tanya Bembie dengan nada heran.
Seharusnya, tambah dia, laporan yang disampaikan menjadi bukti awal pihak Kejati untuk melakukan penyelidikan. “Bukannya minta sama kami lagi,” pungkasnya. Mal