GARUT, PelitaJabar – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Garut, Yudha Puja Turnawan dari Fraksi PDI-Perjuangan mengungkapkan, di Kabupaten Garut terdapat 220 ribu balita, sekitar 91.770 balita ketertinggalan imunisasi, atau belum mendapatkan imunisasi dasar akibat pandemi Covid-19.
‘Harapan saya semua pihak, semua elemen , bersinergi mensukseskan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN). Karena kita memiliki tanggung jawab bukan hanya perintah dari negara , agama pun menciptakan generasi unggul, generasi sehat. Bangsa yang kuat itu harus didukung oleh generasi generasi yang sehat, melalui imunisasi kita mewujudkan itu,”’ jelasnya saat pencanangan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022 dan Stunting di posyandu Kp Cibanban RR RT.01 / RW 03 Kelurahan Karangmulya Kecamatan Karangpawitan Kabupaten Garut Jawa Barat, Kamis 4 Agustus 2022.
Karena itu, pihaknya meminta semua elemen masyarakat ikut mendukung BIAN 2022.
‘Ini program kementerian kesehatan dan dinas kesehatan bulan imunisasi anak nasional (Bian), tentu saya selaku anggota DPRD harus mensupport mendukung agar orang tua antusias mengantarkan anaknya untuk imunisasi,’ tambah Yudha yang juga ketua DPC PDI-Perjuangan Garut disela kegiatan.
Untuk anak imunisasi pihaknya memberikan cemilan sehat, dan kebetulan di RW 03 ini ada sekitar 18 balita yang dikatagorikan stunting kami memberikan PMT dan ini sebagaian support saya untuk bahu membahu kita dalam ikut mensukseskan program bulan imunisasi anak nasional dan melawan stunting.
Senada, Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Asep Surahman mengungkapkan, 96 ribu balita belum lengkap imunisasi karena dampak dari pandemi, terjadinya itu karena pada saat itu masyarakat dilarang adanya kerumunan dan nakes pun konsentrasi akan penangan Covid-19.
‘Maka dari itu banyak anak anak yang belum divaksin, hari ini sesuai dengan jadwal pada bulan Agustus untuk pulau Jawa dan Bali untuk melaksanakan BIAN dan sekaligus penangan stunting,’ paparnya.
Ia menjelaskan, stunting itu salah satunya penyebabnya adalah pemberian imunisasi yang tidak lengkap dan beberapa faktor lainnya.
‘Oleh karena itu kami dinas kesehatan bersinergi dengan didukung anggota DPRD Garut. Dan pa Yudha ini sangat mendukung dan memberikan support buat kami bukan hanya di BIAN saja dan Stunting, beliau ini aktif juga dalam kegiatan vaksinasi Covid-19 kemarin,’ pungkasnya.
Kegiatan digelar serentak tersebut, mentargetkan vaksinasi campak dan MR Rubella 95 persen, sementara vaksinasi lainnya 80 persen. ***