Angka Stunting 15, 6 Persen, Wabup Garut Cek Pendistribusian PMT

- Penulis

Senin, 22 Agustus 2022 - 18:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

GARUT, PelitaJabar – Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman mengecek secara langsung persiapan pendistribusian Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang termasuk ke dalam program Temukan, Obati, Sayangi, balita Stunting (T.O.S.S) di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Garut, Tarogong Kidul, Garut, Senin 22 Agustus 2022.

Menurutnya, saat ini angka stunting di Kabupaten Garut 15,6 persen, terdapat kurang lebih 31 ribu anak yang mengalami stunting.

‘Alhamdulillah, kita sekarang berupaya penanggulangan dengan memberikan telur dan juga susu. Telor susu ini kita berikan untuk anak-anak di bawah 2 tahun, ada 8 ribu anak yang kita berikan telor dan susu selama 3 bulan,’ ucap Wabup Garut.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pendistribusian PMT untuk balita stunting di Kabupaten Garut saat ini sudah berjalan, di mana dalam kurun waktu 10 hari sekali setiap mobil ambulan dari masing-masing puskesmas datang ke Gudang Farmasi Dinkes Garut untuk membawa PMT.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Garut, dr. Maskut Farid mengungkapkan, pihaknya melakukan pengecekan agar pendistribusian PMT di Kabupaten Garut dapat berjalan dengan lancar.

‘Nah, lalu puskesmas ini mengambil tiap 10 hari, karena telur itu kan busuk kalau kebanyakan, jadi setiap 10 hari disepakati puskesmas ngambil bahan yang sudah di pak dengan bagus, lalu puskesmas membagikan ke masyarakat,’ tuturnya.

Ia mengungkapkan, anggaran PMT bagi balita stunting sekitar Rp 5,9 miliar, dikhususkan untuk balita di bawah usia dua tahun.

‘Sudah kita hitung, jadi susu dengan telur dengan hitungan gizi yang cukup yah udah kita hitung, dua itu udah cukup ya, untuk tiap hari diberikan dan kita juga udah hitung dari 8 ribu orang itu dengan jumlah yang ada ini akan mencukupi,” ucapnya.

Kadinkes Garut menerangkan, sistem penyaluran PMT ini dilakukan berdasarkan kondisi masing-masing puskesmas, dengan memastikan agar PMT dapat diterima dan dikonsumsi secara khusus oleh balita stunting.

‘Jangan dikasihkan atau diambil tapi dimakan oleh orangtuanya, bapaknya, jadi bukan ke balitanya. Nah ini harus di cek betul kalau aman langsung dititipkan oleh orangtuanya boleh, tapi kalau tidak aman ya makannya di posyandu atau di tempat pemberian bahan,’ pungkasnya. Jang

Komentari

Berita Terkait

Cetak Advokat Handal, DPD FERARI Jabar dan STAI Siliwangi Gelar PKPA
Penutupan AAYF 2025, Farhan Sebut Bandung Adalah Kota dengan Ragam Budaya Berkumpul dan Bersatu
Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin
Malaysia Hingga India Hadiri Pembukaan Asia Africa Festival 2025
Uji Tabrak TIGGO 9 Kecepatan 50KM/Jam, Hasilnya Luar Biasa
Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama
bank bjb Perkuat Sinergi dengan Pemkab Kuningan Lewat Pinjaman Daerah
Dadi Ahmad Roswandi Nakhodai IKASMANTIKA 2025–2030

Berita Terkait

Senin, 20 Oktober 2025 - 18:36 WIB

Cetak Advokat Handal, DPD FERARI Jabar dan STAI Siliwangi Gelar PKPA

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:32 WIB

Penutupan AAYF 2025, Farhan Sebut Bandung Adalah Kota dengan Ragam Budaya Berkumpul dan Bersatu

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:21 WIB

Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:08 WIB

Malaysia Hingga India Hadiri Pembukaan Asia Africa Festival 2025

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 20:11 WIB

Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama

Berita Terbaru

Wali Kota Bandung saat meninjau Pasar Seni ITB. PJ/Dok

FEATURED

Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin

Senin, 20 Okt 2025 - 17:21 WIB