Persoalan Stunting di Jabar Hanya Bisa Diselesaikan Dengan Jalan Ini

- Penulis

Selasa, 6 Juni 2023 - 10:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG, PelitaJabar – Menyambut Indonesia Emas pada 2045 mendatang, berbagai tantangan terutama persoalan stunting, menjadi pembahasan utama para pengambil kebijakan di Jawa-Barat.

Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, prevalensi balita stunting di Jabar mencapai 20,2 persen pada 2022. Angka tersebut menurun 4,3 poin dari tahun sebelumnya, dimana pada 2021 prevalensi balita stunting 24,5 persen.

SIMAK : Peserta saat mengikuti evaluasi percepatan penurunan stunting Provinsi Jawa Barat di Hotel Santika Pasir Koja Bandung, Senin 5 Juni 2023. Mal

“Semua daerah termasuk pusat sedang menyusun program baik yang satu tahun, tiga tahun masa transisi kekosongan, Pak RK sendiri tiga bulan lagi kita akan punya gubernur definitif termasuk wagub, sebagai PJ nya saya kira bisa melanjutkan program, termasuk stunting,” papar Wagub melalui Kepala Bappeda Jabar Iendra Sofyan saat membuka Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Jawa-Barat, di Hotel Santika Bandung Senin 5 Juni 2023.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dikatakan, ada tigal hal yang harus dipahami, pertama bagaimana tantangan menghadapi Indonesia Emas 2025.

“Pemimpin daerah dan pemimpin nasional terpilih nanti, mempunyai program melanjutkan apa yang kita cita-citakan, dan tentunya nanti dievaluasi oleh BPKP, apa yang musti dilakukan untuk menjadi perbaikan kita kedepan,’ ucapnya.

Sedangkan yang kedua, program penurunan stunting di Jawa Barat, dan konsep penyelesaian.

“Ketiga, harapan dari Pak Wagub, untuk menyelesaikan program-program dan masalah seperti kemiskinan dan stunting. Sebetulnya, kuncinya adalah kolaborasi. Stunting dan kemiskinan itu pada dasarnya sama, karena kebanyakan stunting itu dialami masyarakat miskin misalnya. Karena itu, tidak bisa diselesaikan oleh satu sektor saja, harus berkolaborasi, bersama-sama,’ bebernya.

Menurutnya, persoalan stunting semuanya berawal dari penduduk. Stunting akan terus bertambah, terhadap perkembangan penduduk termasuk makanan atau pangan.

“Bicara Jabar, kita juga tergantung dengan provinsi lain, dimana cabai, ikan, telur dan lain sebagainya, didatangkan dari daerah lain. Jadi kembali lagi, kolaborasi antara institusi sesuai tugas dan program, harus terus ditingkatkan, agar masalah stunting dapat terus ditekan,’ tambahnya.

EVALUASI : Plt Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat Dadi Ahmad Roswadi saat memberikan sambutan di Evaluasi penurunan stunting Jawa Barat. PJ/Mal

Sementara Plt Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat Dadi Ahmad Roswadi mengungkapkan, program BPS merupakan salah satu upaya menuju generasi emas tahun 2045.

“Karena itu, penanganan dan pencegahan stunting dilakukan melalui holistik, kolaboratif sinergi dan pendekatan multi stekholder. Sehingga perlu percepatan penurunan stunting di Jawa Barat secara holistik oleh seluruh pihak agar dapat menuju Jabar Zero New Stunting guna menyongsong Indonesia Emas Tahun 2045 mendatang,” ucap Dadi.

Dia melanjutkan, jumlah tim pendamping keluarga secara basional mencapai 200 ribu, dimana Jabar terdapat 73 ribu lebih.  Tahun 2023, Dana Alokasi Khusus Rp 449 miliar, dengan rincian 38 miliar untuk fisik, 410 miliar di angka BOKB.

“Kalau kita melihat, angka stunting Jawa Barat turun dari 24,5 menjadi 20,2. Meskipun demikian, stunting masih menjadi tantangan Pemerintah, karena target prevalensi stunting dalam RPJMUD 2023 adalah 19,2 persen, sehingga bisa tercapai dengan sangat rendah,” pungkasnya.

Kegiatan tersebut bertujuan mengukur capaian pelaksanaan program percepatan penurunan stunting yang sedang berjalan, apakah mencapai target seperti yang dilakukan BKKBN Jawa-Barat, disamping mengidentifikasi hambatan pelaksanaan program. ***

Komentari

Berita Terkait

Lahirkan Atlet Hebat Farhan Dukung Uji Kompetensi Pelatih Cabor
Ribuan Pegawai BKKBN di Gembleng Kopassus
Rusak Parah, Warga Cibuyut Desa Lewo Garut Perbaiki Jalan
Senyuman Santri Yatim Saat Menerima Bantuan Baznas
BLIST Dinilai Mampu Entaskan Kemiskinan, Pengamat Perlu Dikaji
Timnas Atur Strategi di ASEAN U-23 Championship Mandiri Cup 2025
Penyalahgunaan Narkoba Mengkhawatirkan Ratusan ASN Bapenda Ikuti Deteksi Dini
Tercatat 171 Ribu Lebih Pelanggan KA Selama Libur Sekolah

Berita Terkait

Sabtu, 12 Juli 2025 - 19:24 WIB

Lahirkan Atlet Hebat Farhan Dukung Uji Kompetensi Pelatih Cabor

Sabtu, 12 Juli 2025 - 18:32 WIB

Ribuan Pegawai BKKBN di Gembleng Kopassus

Sabtu, 12 Juli 2025 - 17:54 WIB

Rusak Parah, Warga Cibuyut Desa Lewo Garut Perbaiki Jalan

Jumat, 11 Juli 2025 - 16:25 WIB

Senyuman Santri Yatim Saat Menerima Bantuan Baznas

Kamis, 10 Juli 2025 - 20:08 WIB

BLIST Dinilai Mampu Entaskan Kemiskinan, Pengamat Perlu Dikaji

Berita Terbaru

FEATURED

Ribuan Pegawai BKKBN di Gembleng Kopassus

Sabtu, 12 Jul 2025 - 18:32 WIB

DAERAH

Rusak Parah, Warga Cibuyut Desa Lewo Garut Perbaiki Jalan

Sabtu, 12 Jul 2025 - 17:54 WIB

DAERAH

Senyuman Santri Yatim Saat Menerima Bantuan Baznas

Jumat, 11 Jul 2025 - 16:25 WIB