Punya Peran Penting Terhadap Stunting, Posyandu Akan diformalkan

- Penulis

Sabtu, 30 September 2023 - 13:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PURWAKARTA, PelitaJabar – Meski masyarakat menjadi ujung tombak terhadap stunting, namun peran kader posyandu, juga tak kalah penting.

“Apalagi hari ini ada permasalahan stunting, yang mana, peran kader posyandu terhadap penurunan stunting juga sangat penting karena mereka juga turut mengawal serta mengedukasi masyarakat,” beber anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Gerindra drg. Puith Sari saat “Promosi Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Program Percepatan Penurunan Stunting di Wilayah Khusus”, berkolaborasi dengan BKKBN Jawa Barat, Jumat 29 September 2023.

Ke depan, posyandu akan diformalkan secara kelembagaan. Selama ini statusnya pemberdayaan masyarakat di bawah puskesmas sehingga programnya turunan dari puskesmas.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Wacananya posyandu ini akan diformalkan. Sedang disusun regulasinya. Nantinya secara anggaran punya nomenklatur, langsung dari APBN tak lagi bergantung dari APBD,” ucap Putih Sari.

Sementara Sekretaris BKKBN Provinsi Jawa Barat Irfan Indriastono mengapresiasi dukungan Anggota Komisi IX DPR RI drg. Putih Sari.

“BKKBN juga telah menginisiasi secara formal pembentukan tim percepatan penurunan stunting di semua level wilayah, mulai dari desa kelurahan, kecamatan, kabupaten /kota, hingga ke atas,” ucapnya.

Intervensi stunting sejatinya telah dilakukan sejak 2018 lalu. Namun, BKKBN baru turut andil usai diterbitkan Perpres No. 72 Tahun 2021 yang menetapkan BKKBN menjadi koordinator pelaksana. Sehingga, peran BKKBN terhadap penurunan stunting efektif mulai 2021.

“Saat ini angka stunting di Jawa Barat masih berada di angka 20,4 persen dan harapan Presiden PP ada 2024 nanti angkanya turun menjadi 14 persen,” ucap Irfan mengungkapkan.

Pihaknya pun berharap pada 2023 ini akan keluar data stunting dalam bentuk survey kesehatan Indonesia.

“Mudah-mudahan angka stunting di Jawa Barat bisa turun dari 20,4 menjadi 17-18 persen. Dan, pada 2024 bisa menjadi 14 persen sesuai dengan yang diharapkan,” katanya.

Stunting di Kabupaten Purwakarta masih di angka 21,8 persen atau masih di atas Jawa Barat. ***

Komentari

Berita Terkait

Cetak Advokat Handal, DPD FERARI Jabar dan STAI Siliwangi Gelar PKPA
Penutupan AAYF 2025, Farhan Sebut Bandung Adalah Kota dengan Ragam Budaya Berkumpul dan Bersatu
Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin
Malaysia Hingga India Hadiri Pembukaan Asia Africa Festival 2025
Uji Tabrak TIGGO 9 Kecepatan 50KM/Jam, Hasilnya Luar Biasa
Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama
bank bjb Perkuat Sinergi dengan Pemkab Kuningan Lewat Pinjaman Daerah
Dadi Ahmad Roswandi Nakhodai IKASMANTIKA 2025–2030

Berita Terkait

Senin, 20 Oktober 2025 - 18:36 WIB

Cetak Advokat Handal, DPD FERARI Jabar dan STAI Siliwangi Gelar PKPA

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:32 WIB

Penutupan AAYF 2025, Farhan Sebut Bandung Adalah Kota dengan Ragam Budaya Berkumpul dan Bersatu

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:21 WIB

Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:08 WIB

Malaysia Hingga India Hadiri Pembukaan Asia Africa Festival 2025

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 20:11 WIB

Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama

Berita Terbaru

Wali Kota Bandung saat meninjau Pasar Seni ITB. PJ/Dok

FEATURED

Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin

Senin, 20 Okt 2025 - 17:21 WIB