Netty Heryawan : Stunting Dapat Dicegah Dengan Cara Ini

- Penulis

Minggu, 8 Oktober 2023 - 12:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG, PelitaJabar – Persoalan stunting harus dimulai dari hulu. Hal ini penting agar keluarga terbebas dari bencana peradaban. Semuanya harus dimulai sejak sebelum pernikahan dan masa kehamilan.

Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat RI (DPR RI) Netty Prasetiyani Heryawan mengungkapkan, segala sesuatu harus dimulai dari keluarga.

Ada empat syarat guna membangun keluarga berkualitas.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pertama, niat dan tujuan berkeluarganya harus jelas.

“Jika tidak diniati untuk beribadah bisa saja Ketika baru satu tahun berumah tangga mungkin sudah banyak masalah, lalu berujung pada perceraian,” ujarnya disela Promosi KIE Program Percepatan Penurunan Stunting yang digelar di Gedung PGRI Banjaran, Kabupaten Bandung, Minggu, 15 Oktober 2023.

Kedua, harus punya persiapan dan perencanaan. Untuk perempuan nikah minimal harus berusia 21 tahun dan laki-laki setidaknya 25 tahun.

Ketiga, berumah tangga itu perlu ketahanan keluarga. Ketahanan keluarga harus dibangun dengan agama.

”Dengan berpegang teguh kepada ajaran agama, istri atau suami tentu akan saling menyayangi, saling menghargai, melakukan kewajiban dan haknya dengan baik, berperilaku terpuji dan lainnya,” bebernya.

Sedangkan yang terakhir, pola pengasuhan yang benar dan tepat.

”Jika kita semua sebagai sebuah keluarga melakukan keempat syarat tersebut Insha Allah tidak akan ketemu stunting atau gagal tumbuh akibat kekurangan gizi dalam waktu yang panjang,” tambahnya.

Sementara Ketua Tim Kerja Penguatan Kemitraan BKKBN Provinsi Jawa Barat Herman Melani memaparkan fungsi dan peran utama BKKBN dalam penanganan percepatan stunting.

”Dengan tumbuh dan kembang tidak optimal, maka peluang anak stunting menjadi menjadi tentara atau polisi yang mengharuskan tinggi badan ideal menjadi kecil. Belum lagi jika dihubungkan dengan perkembangan otak yang terhambat,” ucapnya.

Senada, Ella Hafla mengatakan, kegiatan DP2KBP3A dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Bandung, diantaranya pendampingan dan pelaporan keluarga beresiko stunting.

“Terdapat sekitar 235.577 keluarga beresiko stunting di Kabupaten Bandung. Tahun 2023 ini fokus prioritas penurunan dan pencegahan stunting ada di 55 desa yang tersebar di 17 kecamatan,” terangnya.

Hadir mantan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan. ***

Komentari

Berita Terkait

Cetak Advokat Handal, DPD FERARI Jabar dan STAI Siliwangi Gelar PKPA
Penutupan AAYF 2025, Farhan Sebut Bandung Adalah Kota dengan Ragam Budaya Berkumpul dan Bersatu
Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin
Malaysia Hingga India Hadiri Pembukaan Asia Africa Festival 2025
Uji Tabrak TIGGO 9 Kecepatan 50KM/Jam, Hasilnya Luar Biasa
Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama
bank bjb Perkuat Sinergi dengan Pemkab Kuningan Lewat Pinjaman Daerah
Dadi Ahmad Roswandi Nakhodai IKASMANTIKA 2025–2030

Berita Terkait

Senin, 20 Oktober 2025 - 18:36 WIB

Cetak Advokat Handal, DPD FERARI Jabar dan STAI Siliwangi Gelar PKPA

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:32 WIB

Penutupan AAYF 2025, Farhan Sebut Bandung Adalah Kota dengan Ragam Budaya Berkumpul dan Bersatu

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:21 WIB

Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:08 WIB

Malaysia Hingga India Hadiri Pembukaan Asia Africa Festival 2025

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 20:11 WIB

Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama

Berita Terbaru

Wali Kota Bandung saat meninjau Pasar Seni ITB. PJ/Dok

FEATURED

Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin

Senin, 20 Okt 2025 - 17:21 WIB