BANDUNG, PelitaJabar – Peran pemimpin sangat menentukan dalam terwujudnya perdamaian berkelanjutan. Pemimpin perlu memiliki visi masa depan agar mampu menyelesaikan beragam konflik.
Seorang pemimpin juga harus siap menghadapi situasi terburuk saat konflik terjadi, karena itu ia membutuhkan beberapa keterampilan dasar untuk menyelesaikan konflik seperti negosiasi dan mediasi.
Demikian benang merah isi buku Kepemimpinan dan Perdamaian karya Dr. Ichsan Malik, M.Si.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Mitra Citra Remaja (MCR) – Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Daerah Jawa Barat menghadirkan beberapa narasumber saat membedah buku tersebut.
Selain sang penulis Dr. Ichsan Malik,M.Si. yang juga staf pengajar di Universitas Pertahanan RI, PKBI juga menghadirkan profesor Muradi, M.Si.,M.Sc., Ph.D. seorang guru besar Ilmu Politik & Keamanan dan Direktur Program Pascasarjana Ilmu Politik di Universitas Padjajaran (2016-2021).
Pernah menjabat sebagai staf ahli bidang politik, pertahanan, dan keamanan di Kantor Staf Presiden (KSP) periode 2015-2018.
Lalu ada Raden Darmawan Dajat Hardjakusumah, S.H.,M.Kn. yang akrab disapa Kang Acil Bimbo. Beliau salah satu personil Bimbo grup musik legendaris Indonesia.
Selain bermusik, Acil juga aktif dalam beberapa kegiatan sosial salah seperti mendirikan LSM “Bandung Spirit” pada tahun 2000 serta menjadi pembina dan penasihat di beberapa organisasi sosial kemsayarakatan dan kebudayaan lainnya.
Penanggap terakhir adalah Ardan S.Psi., S.H. yang merupakan Duta Baca Provinsi Jawa Barat Tahun 2022, saat ini beliau bekerja sebagai Training and Administrative Staff di IBLAM School of Law, Jakarta.
Sejak tahun 2000, beliau menginisiasi dan memfasilitasi Gerakan Perdamaian Masyarakat Maluku ‘Baku Bae’ hingga tahun 2003.
Beliau juga terlibat dalam forum internasional bersama delegasi dari Rusia, Belanda, dan Australia dalam dialog perdamaian di Pyongyang, Korea Utara pada tahun 2015.
Bedah buku yang diikuti pelajar SMA maupun SMK, LSM serta relawan PKBI, berlangsung di Wisma PKBI Jawa Barat di Jl. Soekarno Hatta no. 495, Kota Bandung mulai pukul 09.00 hingga 12.00 WIB.
Hilda Fadilah, Ketua Panitia Bedah buku “Kepemimpinan dan Perdamaian” mengungkapkan, kegiatan ini merupakan salah satu ajang diskusi dan bertukar pikiran.
“Selain utuk memperkaya wawasan di bidang kepemimpinan, metode penyelesaian konflik, pemetaan isu, tentunya juga mewujudkan perdamaian. Tak hanya itu, kegiatan ini juga sebagai wadah untuk optimalisasi peran serta kaum muda dalam menyongsong estafet kepemimpinan di masa depan,” jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima PJ Kamis (14/03/2024).
Sementara Ir.Abdal Matin, Ketua Pengurus Daerah PKBI Jawa Barat mengungkapkan, melalui bedah buku ini diharapkan masyarakat mendapatkan perspektif yang lebih luas terkait kepemimpinan utamanya dalam konteks perdamaian.
“Seorang pemimpin itu bukan “Superman” yang harus tahu dan bisa mengerjakan semua pekerjaan. Oleh karena itu, diharapkan seorang pemimpin dapat membangun jaringan kerja yang meilbatkan partisipasi semua pihak dan harus dapat melakukan kampanye perdamaian yang menjangkau semua pihak yang berkonflik,” pungkasnya singkat.
Dalam buku tersebut, terdapat 2 tokoh yang dijadikan studi analisa terkait kepemimpinannya dalam konflik dan perdamaian, yaitu Nelson Mandela, Presiden Afrika Selatan ke-9, dan Gus Dur, Presiden Republik Indonesia ke-4.
Kedua tokoh tersebut merupakan pemimpin yang mampu mewujudkan perdamaian bahkan setelah konflik berkepanjangan. ***