BANDUNG, PelitaJabar – Dinilai mampu melestarikan dan membudayakan olahraga masyarakat, Kepala Dinas Pemuda Dan Olahraga (Kadispora) Kota Bandung Edi Marwoto mengpreasiasi Ketua Komite Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Kota Bandung Erik. M Zaki Anggara.
“Saya sangat bersyukur, dibawah kepemimpinan Kang Erik, KORMI Kota Bandung yang belum genap satu tahun dipimpinnya, banyak dinamika perubahan terjadi,” jelas Edi saat Rapat Kerja Kota (Rakekot) tahun 2024 di El Hotel Royal Bandung, Kamis, 19 Desember 2024.
Menurutnya, Kang Erik mampu menyatukan itu semua. Tujuannya karena banyak event-event yang akan dihadapi. Seperti Festival Olahraga Propinsi (Forprov) dan Festival Olahraga Nasional (Fornas).
“Salah satu keberhasilan organisasi diantaranya adalah bagaimana mengharmonisasi seluruh INORGA yang ada di kota Bandung,” ucap Edi.
Kang Erik kata dia mampu menyatukan itu semua. Tujuannya tak lain karena banyak event-event yang akan dihadapi. Seperti Festival Olahraga Propinsi (Forprov) dan Festival Olahraga Nasional (Fornas).
Namun terpenting dari itu semua tambah Edi yang akrab disapa Aa Bandung ini, Forprov dan Fornas adalah bagaimana menciptakan dan melestarikan olahraga masyarakat kota Bandung. Lainnya adanya upaya meraih prestasi di event-event Regional, Nasional dan Internasional.
“Bandung itu menjadi roll model olahraga masyarakat di Indonesia. Ini menjadi tantangan bagi Kang Erik. Implementasinya harus sesuai dengan harapan KORMI Jabar dan harapan kita semua. Bisa membudayakan dan melestarikan olahraga masyarakat kota Bandung. Harus mampu meraih prestasi di event-event resmi KORMI,” tambah Edi.
Menanggapi keinginan KORMI agar reward dan bonus disamakan dengan KONI dan NPCI, Ketua Komisi D DPRD Kota Bandung Iman Lestariyono mengatakan sangat mendukung.
“Prinsipnya kalau regulasinya tidak bertentangan, tentu Dewan akan mensupport. KORMI, KONI dan NPCI adalah mitra kami. Semua keinginannya adalah baik. Kita nanti akan buat skala prioritas. Tapi pada prinsipnya saya memberi apresiasi KORMI, semua harus berkolaborasi secara holistik (menyeluruh), tidak bisa sendirian,” kata Iman.
Sekretaris Umum KORMI Jabar Al Hijas Farabi DY menilai tidak perlu banyak langkah ekstrim menyangkut perubahan yang dilakukan KORMI Kota Bandung.
“Program kerja yang sudah ada di KORMI tinggal dioptimalkan saja. Konsep yang sudah disusun Ketua KORMI Kota Bandung yang disuport DPRD dan Dispora Kota Bandung, saya kira sudah matang. Tinggal gaspol,” beber Al Hijas.
Sementara Ketua Umum KORMI Kota Bandung Erik .M Zaki Anggara mengatakan Rapat Kerja Kota (Rakerkot) KORMI Kota sebagai amanah dari Undang-Undang.
“Kita harus patuh dan harus menjalankan amanah ini. Alhamdulillah berjalan lancar dan mendapat respon yang baik dari semua anggota,” kata Zaki.
Selama kepemimpinannya, dukungan untuk KORMI terus mengalir. Bahkan Kang Iman bersama kang Asmul (Asep Mulyadi, Ketua DPRD Kota Bandung) semangat mendukung eksistensi KORMI Kota Bandung.
“Daripada mobil Lambhorgini tapi bannya bocor, bensinnya habis, lebih baik kita memakai mobil Hijet tapi rodanya jalan semua, bensinnya full dan ada AC nya. Dengan demikian perjalanan kita ke Jakarta – misalnya, akan sampai duluan dibanding Lambhorgini yang carut marut,” pungkas Erik.
Bagi KORMI Kota Bandung, anggaran adalah fluktuatif. Yang penting bagaimana bekerja maksimal dan mengoptimalkan anggaran yang ada. Joel