Prof Budi Setiyono Sebut Bonus Demografi Tidak Otomatis Mendatangkan Manfaat

- Penulis

Kamis, 13 Februari 2025 - 14:41 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG, PelitaJabar – Sekretaris Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/ Sestama BKKBN Prof. Budi Setiyono menyebutkan, bonus demografi terjadi ketika jumlah penduduk usia produktif mendominasi struktur kependudukan.

“Bonus demografi itu tidak otomatis akan mendatangkan manfaat. Harus ada upaya sungguh-sungguh agar bonus termanfaatkan. Kuncinya ada pada perencanaan pembangunan berbasis kependudukan.” papar Budi disela kegiatan bertajuk “Penyelarasan Program Prioritas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pembangunan Keluarga Menuju Jawa Barat Istimewa,” di Aula Unikom Bandung, Kamis 13 Februari 2025.

Dia mengungkapkan tantangan struktur kependudukan dalam bonus demografi.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kenyataannya, dari 190 jt penduduk usia produkif, hanya 61 jt yang memiliki NPWP/NIK. Hanya 30 persen usia produktif berkontribusi secara fiskal pada pembangunan negara. Sisanya, 130 jt adalah beban dan menumpang pada 61 jt yang produktif,” ucap mantan Wakil Rektor Universitas Diponegoro.

Terkait kondisi Jawa-Barat, Plh. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, DR. dr. Dodo Suhendar, MM mengatakan Jawa Barat adalah gambaran sahih pembangunan di Indonesia.

“Ada 17.8 persen penduduk Indonesia ada di Jawa Barat, demikian pula masalah-masalah di lingkup pembangunan keluarga sebagai dampaknya. Ada 3 jt pengangguran, angkanya hingga 6.75 persen. Angka kemiskinan cukup tinggi, 7.08 persen, sementara dengan angka IPM 74.92 Jawa Barat menghadapi banyak tantangan yang tidak mudah,” ungkap Dodo.

Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen PPPA), Veronica Tan hadir secara daring menyoroti berbagai masalah seputar isu keluarga di Jawa Barat seperti angka pernikahan anak terbanyak dan perceraian tertinggi.

“Isu isu perempuan dan anak dalam pembangunan, mesti lebih responsif pada kesetaraan gender. Indeks pembangunan gender sebagai indikatornya harus terus didorong agar lebih banyak melibatkan perempuan dalam berbagai program pembangunan.” ungkapnya.

Kegiatan diikuti para pemangku kebijakan di bidang pembangunan keluarga di tingkat provinsi dan 27 kabupaten / kota di Jawa Barat ini membahas pula isu-isu seputar Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Jawa Barat. ***

Komentari

Berita Terkait

Waspadai Jarak Pandang, Kenali Fitur Keamanan Mobil Berikut Ini
bank bjb Perluas Akses Rumah Terjangkau bagi Masyarakat Jabar
Job Fair dinilai Mampu Tekan Pengangguran di Kota Bandung 7,4 Persen
Cabor Padel Pertemukan Sejumlah Selebritis di TOSI Season 4
Ribuan Karateka Tampil di Liga Karate Antar Pelajar 2025
Kuartal IV 2025, bank bjb Bukukan Aset Rp 215 Triliun
Mau iPhone & Saldo Jutaan Rupiah, Main DANAPoly di 11.11
Liga 4 Seri 2 Piala Gubernur 2025 Berlangsung di “Kubangan Kerbau”

Berita Terkait

Sabtu, 1 November 2025 - 20:54 WIB

Waspadai Jarak Pandang, Kenali Fitur Keamanan Mobil Berikut Ini

Sabtu, 1 November 2025 - 20:38 WIB

bank bjb Perluas Akses Rumah Terjangkau bagi Masyarakat Jabar

Sabtu, 1 November 2025 - 12:55 WIB

Job Fair dinilai Mampu Tekan Pengangguran di Kota Bandung 7,4 Persen

Sabtu, 1 November 2025 - 09:14 WIB

Cabor Padel Pertemukan Sejumlah Selebritis di TOSI Season 4

Jumat, 31 Oktober 2025 - 20:28 WIB

Ribuan Karateka Tampil di Liga Karate Antar Pelajar 2025

Berita Terbaru

TOSI Season 4 menghadirkan sejumlah selebritis tanah air yang ditayangkan live di SCTV.

FEATURED

Cabor Padel Pertemukan Sejumlah Selebritis di TOSI Season 4

Sabtu, 1 Nov 2025 - 09:14 WIB

Ketua Panitia pelaksana Liga Karate Antar Pelajar Seri III 2025 Dadang Ginanjar. PJ/Joel

FEATURED

Ribuan Karateka Tampil di Liga Karate Antar Pelajar 2025

Jumat, 31 Okt 2025 - 20:28 WIB