Gulat Jabar Tolak Pelatih Korea

- Penulis

Sabtu, 3 Mei 2025 - 08:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG, PelitaJabar – Untuk persiapan PON mendatang di NTT-NTB tahun 2028, Cabang Olahraga (Cabor) gulat Jabar menolak dilatih pelatih asal Korea dan lebih memilih ditangani pelatih lokal.

“Banyak hal penyebabnya. Salah satunya terkendala bahasa, kedua adatnya yang luar biasa. Ketiga secara tehnik anak-anak pelatih lokal kita juga bagus. Terakhir tak kalah penting, jika diminta program “teu ngamere” (tidak memberi, red),” kata Ketua Umum Pengprov PGSI Jabar H. Yoko Angga Surya kepada PJ Jumat 2 Mei 2025.

Disebutkan, dirinya sudah mengkonfirmasikan kepada KONI Jabar dan KONI pun menerima masukan Pengprov PGSI Jabar.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Saya ingin menghargai pelatih lokal. Pelatih lokal kita juga jago-jago. Tinggal saya nanti mendampingi. Bisi salah “arahkeun, arahkeun”. Kitu ungkul. Moal aya intervensi saya mah,” ucap H. Yoko dengan logat Sunda yang kental.

Kekecewaa pada pelatih Korea diakuinya jauh sebelum berangkat ke PON lalu di Sumut-Aceh.

“Jadi sebelum PON pun saya sudah mulai tidak respon. Saya memang di olahraga itu banyaknya di sepakbola. Minimal grafik latihan menuju ke pertandingan cari fiksnya dong.”

“Ieu mah deket ka pertandingan minta latihan masih tilu kali keneh sa poe (masih tiga kali sehari). Padahal mau ke Medan itu tinggal “tilu poe deui” (tiga hari lagi). Dan tentunya rentan dengan cidera,” tambahnya.

Tapi untung saja katanya Jabar masih dapat 2 medali emas dari putri yaitu Kharisma dan Sarah . Padahal kedua atlet itu pun juga lagi cidera. Pegulat Erwin juga cidera lututnya.

“Ah banyak pokoknya mah atlet gulat yang cidera. Dan kondisi fiksnya pada saat pertandingan tidak menemukan fiks. Kalau tidak nemu fiks akibatnya banyak masalah.”

“Larinya pasti ka mental dan ke segala-galanya. Apalag jam terbangnya juga kurang. Contoh pegulat Indri, beratna pas di kilo, turunnya bahyak sekali. Akhirnya melawan musuhnya selisih beratnya hampir sembilan kilo. Tentunya berat melawan musuhnya,” terang H. Yoko.

Lalu pegulat Dio katanya juga selisih beratnya jauh berbeda dengan lawannya. Bahkan sampai 15 hingga 17 kilo.

“Provinsi Kalimantan Timur dan Jawa Timur yang berada diatas kita prestasinya di PON lalu tidak menggunakan pelatih asing. Keduanya memanfaatkan pelatih lokal. Kedua provinsi hebat itu lebih mempercayakan kepada pelatih lokal. Kita juga tak kalah lah pelatih lokal Jawa Barat,” jelas H. Yoko.

Dia meyebutkan nama Bambang Ernawan, Hendi, Handaka Ari adalah pelatih dan mantan atlet gulat Jabar yang berkualitas. Semuanya memiliki kualitas yang tidak jauh bagusnya dengan pelatih lokal lainnya.

“Coba lihat Bambang. Dia adalah pelatih senior. Mau melakukan apa pun untuk latihan, tidak boleh sama pelatih Korea. Teu bisa nanaon akhirna (gak bisa apa-apa). Ngerjain ini dilarang. Lalu ngerjain ini juga gak boleh. Jadi serba salah. Akhirnya ngomong di belakang.”

“Ada cerita juga katanya ketika pelatihnya Kang Yoyo yang mendampingi pelatih Korea banyak komplen, akhirnya Yoyo yang diipecat. Jadi sarieun ieu ge (jadi pada takut),” ucap H. Yoko.

Saat jadi Ketua tambah H. Yoko dia tidak bisa apa-apa. Karena 2 bulan jadi Ketua sudah di hadapi dengan BK PON.

“Kalau saja jauh-jauh hari sebelumnya, saya pasti gak mau dilatih pelatih Korea. Dipaksakan juga akan saya tolak. Ini kan sudah mendekati PON.”

Kalau jauh-jauh hari saya jadi Ketua mungkin saya usulkan pelatih Jepang. Karena setahu saya yang muncul di Olimpiade adalah Jepang. Gak ada Korea yang dapat emas,” tegas H. Yoko.

Untuk cabor yang lain pelatih Korea mungkin cocok. Seperti taekwondo dan tinju yang target di PON nya terwujud.

“Tapi untuk gulat saya setuju Jepang. Emas di Olimpiadenya juga 8 kok. Jadi untuk persiapan PON yang akan datang di NTT-NTB tahun 2028, saya l memakai pelatih lokal saja,”pungkas H. Yoko. Joel

Komentari

Berita Terkait

Tim Menembak NPCI Kota Bandung Sabet 3 Medali di Kejurnas
BK Porprov Biliar Bangkitkan Perekonomian Kota Bandung
Erwan Sebut Sehati Mampu Wujudkan Jabar Zero New Stunting
Minta NPCI Jabar Awasi Atlet Luar di Peparda
Karena Jabar Prevalensi Stunting Nasional di Bawah 20 Persen
POBSI Jabar Tetapkan BK Porprov Biliar di Kota Bandung
Teknologi Biodigester Bikin Sampah di Gedebage Mencair
Tim Hapkido Jabar Borong 11 Emas di Kejuaraan Internasional

Berita Terkait

Kamis, 19 Juni 2025 - 09:53 WIB

Tim Menembak NPCI Kota Bandung Sabet 3 Medali di Kejurnas

Rabu, 18 Juni 2025 - 17:50 WIB

BK Porprov Biliar Bangkitkan Perekonomian Kota Bandung

Rabu, 18 Juni 2025 - 14:28 WIB

Erwan Sebut Sehati Mampu Wujudkan Jabar Zero New Stunting

Rabu, 18 Juni 2025 - 13:12 WIB

Minta NPCI Jabar Awasi Atlet Luar di Peparda

Rabu, 18 Juni 2025 - 09:57 WIB

Karena Jabar Prevalensi Stunting Nasional di Bawah 20 Persen

Berita Terbaru

FEATURED

Tim Menembak NPCI Kota Bandung Sabet 3 Medali di Kejurnas

Kamis, 19 Jun 2025 - 09:53 WIB

FEATURED

BK Porprov Biliar Bangkitkan Perekonomian Kota Bandung

Rabu, 18 Jun 2025 - 17:50 WIB

FEATURED

Erwan Sebut Sehati Mampu Wujudkan Jabar Zero New Stunting

Rabu, 18 Jun 2025 - 14:28 WIB

FEATURED

Minta NPCI Jabar Awasi Atlet Luar di Peparda

Rabu, 18 Jun 2025 - 13:12 WIB

FEATURED

Karena Jabar Prevalensi Stunting Nasional di Bawah 20 Persen

Rabu, 18 Jun 2025 - 09:57 WIB