Kemiskinan & Bendera One Piece, Warnai 80 Tahun Indonesia Merdeka

- Penulis

Jumat, 8 Agustus 2025 - 13:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MENJELANG perayaan kemerdekaan RI, ada fenomena tidak biasa bermunculan di masyarakat. Salah satunya maraknya pengibaran bendera serial anime asal Jepang “One piece”.

Menanggapi hal tersebut, Akademisi Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) M.Febriyanto Firman Wijaya mengungkap, fenomena ini bukan hanya berkaitan dengan hiburan atau fandom pop culture, tetapi sebagai bentuk ekspresi simbolik dari kekecewaan generasi muda terhadap pemerintah.

Penulis sendiri sepakat, negeri tercinta ini tidak sedang baik-baik saja. Terutama kesenjangan sosial yang begitu besar antara masyarakat miskin dan kaya begitu terpampang nyata dihadapan.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara pemerintah terus beretorika dengan dalih dan permainan angka-angka. Alih-alih menyelesaikan masalah kemiskinan secara nyata yang terjadi justru mengalihkan isu dengan rilisan data statistik diatas kertas.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengklaim bahwa kemiskinan turun, padahal faktanya ada banyak PHK di mana-mana. Tidak hanya itu, BPS kemudian mengubah garis kemiskinan nasional pada Maret 2025 sebesar sekitar Rp 20.305 per hari.

Angka itu mungkin memang turun di atas kertas, tapi faktanya standar garis kemiskinan juga rendah (masih mengadopsi PPP (Purchasing power parity) 2017 sebagai acuan tingkat kemiskinan ekstrem nasional yakni USD 2,15 (20.000)/hari).

Penulis sangat khawatir hal tersebut terindikasi sebagai manipulasi statistik untuk menunjukkan progres semu yang lebih peduli pada citra ekonomi ketimbang realitas penderitaan rakyat.

Padahal sejatinya, akar kemiskinan ekstrem bukan pada definisinya, tetapi pada sistem ekonomi Kapitalisme yang menciptakan jurang kaya-miskin.

Konskuensi logis dari pengadopsian sistem kapitalisme yaitu kekayaan menumpuk di segelintir elite, sementara akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan yang layak semakin mahal dan sulit.

Bukankah realita ini yang tengah terjadi di negeri tercinta ini ?

Negara manapun yang menerapkan sistem kapitalisme, akan tampak bahwa negara abai dalam mengurus kesejahteraan rakyat.

Karena negara hanya berperan sebagai pengelola angka dan fasilitator pasar bebas. Solusi yang ditawarkan pun tak pernah menyentuh akar masalah.

Namun berbeda dengan sistem Islam, dalam ajaran Islam yang sempurna negara bertanggung jawab penuh atas kebutuhan asasi rakyat seperti pangan, papan, pendidikan, kesehatan, dan keamanan tanpa syarat pasar.

Sebagaimana sabda Rasul saw.,

الإِمَامُ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

“Imam (Khalifah/kepala negara) adalah pengurus rakyat dan ia akan dimintai pertanggungjawabannya atas rakyat yang diurusnya. ” (HR al-Bukhari dan Muslim).

Dalam Islam, tugas kenegaraan harus dijalankan dengan jujur dan amanah, jika tidak ancamannya begitu serius, seperti yang disabdakan Rasulullah saw :

مَامِنْ عَبْدٍ يَسْتَرْعِيْهِ اللهُ رَعِيَّةً يَمُوْتُ يَوْمَ يَمُوْتُ وَهُوَ غَاشٌّ لِرَعِيَّتِهِ إِلاَّ حَرَّمَ اللهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ

“Tidaklah seorang hamba yang ditetapkan oleh Allah untuk mengurus rakyat, lalu mati dalam keadaan menipu mereka, kecuali Allah akan mengharamkan dirinya masuk ke dalam surga.” (HR al-Bukhari dan Muslim dari Ma’qil bin Yasar ra.).

Selain itu, kepemimpinan dalam Islam juga adalah kepemimpinan sebagai junnah sebagaimana sabda Rasulullah saw.,

إنَّمَا الْإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ

“Sesungguhnya al-imam (khalifah) itu (laksana) perisai, di mana (orang-orang) akan berperang di belakangnya (mendukung) dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan)nya….” (HR. Al-Bukhari, Muslim, An-Nasa’i, Abu Dawud, Ahmad)

Karena itu dalam Islam, negara tidak mengukur kemiskinan dari angka PPP buatan lembaga internasional, melainkan dari kebutuhan pokok setiap individu terpenuhi secara layak atau tidak.

Melalui penerapan syariat di semua aspek kehidupan, kesejahteraan masyarakat akan secara alami terwujud. Selain karena upaya sistematik yang dilakukan negara dan masyarakat, namun juga adanya keberkahan yang turun karena keridhaan Allah SWT. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al Araf ayat 96 :

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

Artinya:

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya”.

Lilis Suryani (Guru dan Pegiat Literasi)

Komentari

Berita Terkait

Uji Tabrak TIGGO 9 Kecepatan 50KM/Jam, Hasilnya Luar Biasa
Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama
bank bjb Perkuat Sinergi dengan Pemkab Kuningan Lewat Pinjaman Daerah
Dadi Ahmad Roswandi Nakhodai IKASMANTIKA 2025–2030
Bukan Orkestra, Kuliner Bandung Mampu Ciptakan Harmoni & Nilai Spiritual
Peduli Terhadap Lingkungan, Erwin Apresiasi UNPAS
Atlet Biliar Kota Bandung Batara Kantongi Tiket Porprov 2026
Ini Kelebihan DAIFEST 2025, 9 Unit Mobil dan Logam Mulia Siap Jadi Milik Anda

Berita Terkait

Minggu, 19 Oktober 2025 - 14:45 WIB

Uji Tabrak TIGGO 9 Kecepatan 50KM/Jam, Hasilnya Luar Biasa

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 20:11 WIB

Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 14:34 WIB

bank bjb Perkuat Sinergi dengan Pemkab Kuningan Lewat Pinjaman Daerah

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 12:59 WIB

Dadi Ahmad Roswandi Nakhodai IKASMANTIKA 2025–2030

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 12:20 WIB

Peduli Terhadap Lingkungan, Erwin Apresiasi UNPAS

Berita Terbaru

Uji ekstrem dua unit TIGGO 9 saling bertabrakan pada kecepatan 50 km/jam dengan sudut tumpang tindih 15°. PJ/ISTMW

FEATURED

Uji Tabrak TIGGO 9 Kecepatan 50KM/Jam, Hasilnya Luar Biasa

Minggu, 19 Okt 2025 - 14:45 WIB

Dadi Ahmad Roswandi, resmi terpilih sebagai Ketua IKASMANTIKA masa bakti 2025–2030. PJ/Dok

DAERAH

Dadi Ahmad Roswandi Nakhodai IKASMANTIKA 2025–2030

Sabtu, 18 Okt 2025 - 12:59 WIB