BANDUNG, PelitaJabar – PT Len Industri (Persero) bersama Kementerian Pertahanan RI dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), bergerak cepat mengerahkan kemampuan Pengawasan dari Langit melalui teknologi satelit observasi.
“Len hadir dan bergerak cepat dalam penanganan bencana ini. Teknologi yang kami hadirkan bukan sekadar inovasi, tetapi wujud nyata perlindungan bagi masyarakat,” beber Direktur Utama Len, Prof. Joga Dharma Setiawan, Ph.D dalam keterangannya Kamis 4 Desember 2025.
Kolaborasi ini membuktikan industri pertahanan nasional mampu memberikan dampak langsung bagi keselamatan rakyat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pemantauan dilaksanakan di wilayah Aceh, Sumatra Utara, hingga Sumatra Barat dengan mengandalkan kombinasi citra optik resolusi tinggi dan Synthetic Aperture Radar (SAR) yang mampu menembus awan dan cuaca ekstrem,” ucapnya.
Menggunakan satelit BlackSky, bagian dari program kolaboratif satelit pertahanan yang dikelola oleh Len.
“Seluruh citra yang diperoleh kemudian dianalisis bersama BRIN untuk menghasilkan informasi situasional yang presisi guna mendukung proses evakuasi, distribusi bantuan, dan pengambilan keputusan cepat di lapangan,” tambah Prof. Joga.
Melalui proses pemetaan cepat, Len mengidentifikasi tingkat kerusakan di sejumlah wilayah terdampak.
Di perbatasan Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe, terdeteksi sekitar 856 bangunan terdampak banjir dan 1.616 bangunan berpotensi terdampak.
Di Takengon, analisis menemukan sekitar 50 titik longsor dan 5 ruas jalan yang terputus.
Sementara di Bireuen, teridentifikasi sekitar 413 bangunan terdampak banjir serta 796 bangunan yang berpotensi terdampak.
Seluruh pemetaan ini dilakukan melalui perbandingan citra Sentinel-2 Very High Resolution, Mosaic Planet, dan BlackSky yang terintegrasi dengan data Open Street Map.
“Terima kasih atas dukungan data citra dari Len. Tim task force cepat tanggap bencana BRIN sudah dapat mengidentifikasi jalan putus dan daerah longsor. Harapannya, informasi yang kami sampaikan semakin akurat.” ungkap Dr. Eng. Budi Prawara, Kepala Organisasi Riset Elektronika & Informatika BRIN.
Data yang dihasilkan tidak hanya menggambarkan kondisi wilayah secara menyeluruh, tetapi juga menjadi dasar bagi berbagai pihak untuk merumuskan langkah taktis secara cepat dan tepat. ***









