BANDUNG, PelitaJabar – Bazar murah yang berlangsung di Alun-alun Regol, Jalan Pasirluyu Selatan, Kecamatan Regol, sangat membantu warga dan umkm.
Wakil Wali Kota Bandung Erwin mengungkapkan, program bazar murah ini digelar secara merata di 30 kecamatan.
“Alhamdulillah, Bazar Murah ini kita laksanakan di seluruh kecamatan. Kemarin saya ke Cibeunying Kidul, hari ini di Kecamatan Regol. Pengunjungnya ramai, berarti kegiatan ini diminati oleh warga,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Erwin, harga bahan pokok yang dijual di bazar relatif lebih rendah dibandingkan di pasaran. Misalnya, beras dijual di kisaran Rp25.000–Rp26.000 per kilogram, sementara di luar lokasi harganya mencapai Rp29.000.
Begitu pula daging sapi, yang di bazar dijual Rp80 ribuan per kilogram, sedangkan harga pasar berada di atas Rp100.000.
“Tujuannya adalah menahan inflasi sekaligus memberikan kepastian kepada warga bahwa ketersediaan pangan di Kota Bandung cukup. Saya juga melihat tidak ada panic buying, ini menandakan warga percaya Pemkot mampu menstabilkan harga pangan,” tambah Erwin.
Dikatakan, pengembangan UMKM menjadi strategi Pemkot Bandung dalam menekan angka pengangguran.
Saat ini tingkat pengangguran terbuka di Kota Bandung berada di kisaran 7,4%, dan ditargetkan turun ke 6,4%.
“Tidak semua bisa bekerja di sektor formal, karena itu UMKM harus tumbuh menjadi pengusaha. Saya sudah melihat sendiri ada pelaku UMKM yang awalnya hanya punya satu usaha, berkembang menjadi tiga hingga lima. Artinya, setiap UMKM minimal bisa menggaji satu orang, bahkan lebih,” pungkasnya. tutur Erwin. ***