Prihatin Terkontaminasi Budaya Luar, GMBI Kota Bandung Gelar Diskusi Seni Calung

- Penulis

Selasa, 25 Juni 2019 - 15:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG, PelitaJabar — Gencarnya budaya asing, tidak menutup kemungkinan berdampak terhadap perkembangan budaya lokal. Bahkan, dikhawatirkan dapat mematikan seni budaya Sunda, termasuk Calung.

Menyikapi hal itu,  LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Distrik Kota Bandung bersama Disdik Kota Bandung, menggelar diskusi seni budaya Calung selama dua hari mulai 25-26 Juni.

“Kebudayaan tidak bisa dipisahkan dari rangkai dan proses pendidikan. Pendidikan melahirkan kebudayaan, dan budaya memperkuat pendidikan,” terang Abdul Gaos, Kepala Bidang PAUD dan Pendidikan Masyarakat Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung disela acara di Dago Tea House Bandung Selasa (25/6) .

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara, Ketua GMBI Distrik Kota Bandung, Moch Mashur yang akrab disapa Abah mengatakan, kegiatan tersebut dapat dilaksanakan berkat dukungan semua pihak, terutama Ketua Umum GMBI Moh. Fauzan Rahman.

“Kita sangat prihatin, dimana budaya lokal terkikis sedikit demi sedikit oleh derasnya budaya luar yang masuk. Dan Ini karena rasa kepedulian kita terhadap seni budaya calung, karena hampir musnah,” ujar Abah.

Pihaknya juga mengkhawatirkan budaya yang kini terkontaminasi budaya luar. Apalagi masih ada kelompok calung yang belum memiliki pola pikir bagaimana mengembangkan dan melestarikan seni tersebut.

“Tujuan acara ini untuk memotivasi kebudayan di Jawa Barat agar bersatu kembali, karena kani lihat seni budaya sudah terkotak-kotak dan sulit untuk bersatu lagi,” tandas Abah.

Senada, Fauzan Rahman menyambut baik kegiatan itu. Menrutunya siapa lagi yang akan melanjutkan dan melestarikan budaya seni sunda ini.

“Kalau bukan kita siapa lagi yang menghidupkan kembali seni budaya Calung. Karena dalam kebudayaan ada juga pendidikan bela negara,” pungkasnya singkat.

Dirinya berharap, seluruh wilter GMBI se-Indonesia kedepan harus menggelorakan budaya daerahnya masing-masing agar tidak terkikis oleh budaya luar. Mal

Komentari

Berita Terkait

Cetak Advokat Handal, DPD FERARI Jabar dan STAI Siliwangi Gelar PKPA
Penutupan AAYF 2025, Farhan Sebut Bandung Adalah Kota dengan Ragam Budaya Berkumpul dan Bersatu
Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin
Malaysia Hingga India Hadiri Pembukaan Asia Africa Festival 2025
Uji Tabrak TIGGO 9 Kecepatan 50KM/Jam, Hasilnya Luar Biasa
Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama
bank bjb Perkuat Sinergi dengan Pemkab Kuningan Lewat Pinjaman Daerah
Dadi Ahmad Roswandi Nakhodai IKASMANTIKA 2025–2030

Berita Terkait

Senin, 20 Oktober 2025 - 18:36 WIB

Cetak Advokat Handal, DPD FERARI Jabar dan STAI Siliwangi Gelar PKPA

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:32 WIB

Penutupan AAYF 2025, Farhan Sebut Bandung Adalah Kota dengan Ragam Budaya Berkumpul dan Bersatu

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:21 WIB

Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:08 WIB

Malaysia Hingga India Hadiri Pembukaan Asia Africa Festival 2025

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 20:11 WIB

Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama

Berita Terbaru

Wali Kota Bandung saat meninjau Pasar Seni ITB. PJ/Dok

FEATURED

Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin

Senin, 20 Okt 2025 - 17:21 WIB