BANDUNG, PelitaJabar — Gayanya nyentrik, cepat akrab, humoris dan pastinya suka bercanda.
Begitulah sang Kakek, pria yang bermusik sejak era 70 an ini, menyambut PelitaJabar.Com disela manggung di sebuah cafe di Jalan BKR 85 Bandung Jumat malam pekan lalu.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Usai membawakan beberapa lagu country, Kakek, demikian nama panggilannya sehari-hari, bercerita sejarah dirinya saat terjun ke dunia musik.
“Dulu waktu kakak saya lagi main di Savoy Homann, saya kan nonton tuh, disitu saya berpikir, kapan ya saya bisa manggung, main gitar seperti kakak saya,” ucap pemilik nama Pow ini.
Dia juga mengisahkan, pada tahun 1971 punya band, namanya Laso Country Musik. Namun sayang, pada tahun 1984 bubar.
“Akhirnya main solo, dan dapat juara 1 dua kali di Festival Vocal Solo Guitar yang diadakan Himpunan Muda Mudi Bandung tahun 1984,” tambah Pow.
Walau usianya sudah tidak muda lagi, Sang Kakek ingin terus bermusik. “Saya ga kan berhenti bermain musik. Sebenarnya sih freelance, sekarang main bareng Merdeka Band, mau tahu artinya, Merdeka artinya Merenahkeun Dengan Keahlian Masing-masing,” katanya sambil tertawa.
Untuk para pemain muda, Kakek punya pesan yang tampaknya bagus. Kalau main itu, harus siap perang dengan penonton, artinya kita harus kuat mental, tahan dengan berbagai karakter penonton.
“Saya pernah nih main di Garut, ga tahu sih awalnya, eh tiba-tiba disuruh hibur anak-anak TK. Bingung kan mau bawa lagu apa, mana anaknya ada 100 orang, itu paling gila, paling setan, seumur umur umur baru main didepan anak-anak. Untungnya, karena sering nganter cucu ke sekolah, jadi hapal satu-dua lagu anak anak, jadi aman deh,” pungkas Kakek.
Di Cafe tersebut, Kakek membawakan beberapa Iwan Fals, seperti Bento, lagu lagu group band CCR dan beberapa lagu Rolling Stones bareng Roy Arkansas, salah satu group band country di Kota Bandung.
Oke deh kek, selamat berkreasi, sukses selalu. Mal