KAB BANDUNG, PelitaJabar – Baleendah dan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung menjadi daerah langganan banjir tahunan ketika musim penghujan.
Daerah yang biasanya terendam sampai 2 meter lebih, setelah diturunkannya TNI untuk pemulihan DAS Citarum, kedua daerah itu terbebas dari banjir tahunan.
Kondisi itu dibuktikan Dansektor 7 Kolonel Kav Purwadi bersama Aster Kasdam III/Siliwangi Kolonel Arh G. Hasto Respatyo, Kasipenmedlek Kodam III/Siliwangi Mayor Kav Susanto dan Awak Media melakukan menyusuran sungai Citarum ke daerah yang menjadi langganan banjir di Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah Kab Bandung.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Alhamdulillah hari ini kita bisa melakukan penyisiran sungai Citarum setelah kemaren diguyur hujan selama dua hari berturut turut, ada beberapa lokasi di wilayah sektor 7 yang menjadi langganan banjir apabila musim penghujan datang,” kata Kolonel Kav Purwadi dalam rilisnya Jumat (3/1/2020).
Menurutnya, sudah bertahun tahun Baleendah dan Dayeuhkolot selalu terendam banjir, bahkan sampai dua meter.
Menurutnya, akibat dari sampah dan pendangkalan sungai, ketika air datang dengan debit yang besar sungai tidak lagi mampu menampung, maka air melebar ke pemukiman warga.
“Selama dua tahun bertugas di Citarum, kami melakukan pengerukan sedimentasi sampah sedalam 4 sampai 5 meter, serta melakukan pelebaran sungai yang awalnya 30 meter menjadi 60 meter, juga menata bantaran yang dijadikan warga sebagai tempat pembuangan sampah liar, kini dirapihkan sebagian kami bangun taman yang ramah lingkungan, disamping melakukan penanaman bibit pohon sepanjang bantaran Citarum,” tambahnya.
Namun diakui, pihaknya belum mampu menghilangkan banjir sepenuhnya, tapi setelah dilakukan pengerukan, banjir yang biasanya bisa mencapai berhari hari bahkan hitungan bulan kini hanya berlangsung beberapa jam saja.
“Masyarakat bisa melakukan aktivitas tanpa rasa was-was kembali,” tandas Purwadi.
Ketua RW. 09 Hadi mengatakan, kondisi di Kelurahan Andir terutama RW 09 relatif jauh lebih baik. Menurutnya dahulu apabila datang musim penghujan, daerah ini tergenang mencapai atap rumah dan berlangsung berhari hari baru surut.
“Kemarin sempat tergenang, dan warga juga sudah masuk ke tempat pengungsian, tapi besoknya air sudah surut, padahal kemaren kita diguyur hujan selama dua hari, biasanya kalau sudah hujan turun Kendaraan tidak bisa melewati jalan ini, sekarang lancar tidak ada hambatan,” pungkasnya. Mal