JAKARTA, PelitaJabar – Di tengah perlambatan ekonomi global, perekonomian Indonesia terus menunjukkan tren yang cukup baik tercermin dari pertumbuhan PDB di tahun 2022 yang tumbuh menjadi 5,3 persen y/y. Hal ini didukung meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat, daya beli yang tetap terjaga dan kinerja ekspor yang kuat.
Sepanjang 2022, penjualan industri mobil baru ritel tercatat tumbuh sebesar 17 persen menjadi 1,0 juta unit. Pertumbuhan didorong perpanjangan masa berlaku insentif pajak PPnBM dan membaiknya iklim bisnis.
Sementara itu, penjualan sepeda motor baru ritel tercatat mencapai 5,3 juta unit atau hanya tumbuh sebesar 4 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Membaiknya pertumbuhan penjualan industri otomotif berdampak positif pada kinerja Adira Finance di 2022. Perusahaan mencatatkan pembiayaan baru meningkat sebesar 22 persen y/y menjadi Rp31,7 triliun terutama
didorong dari pertumbuhan segmen pembiayaan mobil.
‘Di samping itu, Adira Finance berhasil membukukan pertumbuhan piutang yang dikelola sebesar 10 persen menjadi sebesar Rp44,6 triliun, setelah sempat mengalami penurunan dalam dua tahun terakhir karena dampak pandemi,’ papar I Dewa Made Susila, Presiden Direktur dalam siaran persnya yang diterima Sabtu 11 Februari 2023.
Pembiayaan syariah sebesar Rp9,6 triliun atau berkontribusi 21 persen dari total piutang yang dikelola pada tahun 2022, meningkat dari tahun 2021 sebesar 18 persen.
Disamping itu, pembiayaan baru di segmen syariah dibukukan meningkat 20 persen menjadi Rp6,6 triliun di tahun 2022.
‘Secara regional, pembiayaan baru Adira Finance wilayah Jawa Barat di 2022 tercatat mencapai Rp2,7 triliun, naik 7 persen y/y jika dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan ini terutama didorong pertumbuhan pembiayaan baru segmen mobil dan non otomotif masing–masing sebesar 21 persen y/y dan 26 persen.
‘Secara keseluruhan, area Jawa Barat berkontribusi sekitar 9 persen dari total pembiayaan baru Adira Finance,’
ucap Kawil Jawa Barat Insan Ansari.
Terkait jaringan usaha, per 31 Desember 2022 Adira Finance telah mengoperasikan 459 jaringan usaha di seluruh Indonesia dengan didukung sekitar 17 ribu karyawan, melayani sekitar 1,7 juta konsumen.
Untuk mendukung pembiayaan produk ramah lingkungan, Adira Finance mulai menyalurkan pembiayaan kendaraan listrik, yang nilainya meningkat signifikan di kuartal IV–2022 dibandingkan kuartal sebelumnya.
Dari sisi keuangan, Adira Finance membukukan laba bersih yang tumbuh sebesar 32 persen y/y menjadi Rp1,6 triliun terutama disebabkan penurunan pada biaya bunga dan biaya kredit di sepanjang tahun 2022.
Beban bunga turun 34 persen menjadi Rp729 miliar dampak adanya penurunan pada jumlah pinjaman dan biaya pendanaan.
Disamping itu, sejalan dengan perbaikan kondisi ekonomi dan bisnis, biaya kredit tercatat menurun sebesar 35 persen y/y menjadi Rp907 miliar. Dengan demikian, Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) Perusahaan
masing–masing menjadi 8,6 persen dan 17,4 persen di tahun 2022.
Per posisi Desember 2022, kualitas aset Perusahaan menunjukkan perbaikan yang ditandai rendahnya gross NPL konsolidasi yang dikelola dilevel 1,7 persen, dari sebelumnya 2,3 persen pada tahun 2021.
Penurunan ini didukung aktivitas ekonomi yang berangsur pulih sehingga mempengaruhi kapasitas pembayaran konsumen serta aktivitas penagihan yang intensif.
Per posisi Desember 2022, Pembiayaan Bersama mewakili 47 persen dari piutang yang dikelola. Sementara itu, total pinjaman Perusahaan pada Desember 2022 tercatat turun 4 persen menjadi Rp 10,5 triliun, terdiri dari pinjaman bank baik dalam negeri dan luar negeri dan obligasi, & sukuk masing–masing memberikan kontribusi 48,52 persen.
Hasilnya, gearing ratio turun menjadi 1,0 kali di tahun 2022 dari sebelumnya 1,2 kali di 2021, yang didukung dari
pertumbuhan jumlah ekuitas dari meningkatnya saldo laba. ***