BANDUNG, PelitaJabar – Permasalahn stunting menjadi fokus Pemkot Bandung. Karena itu, pada 2021 yaitu 1,34 persen dibanding tahun 2020 atau berkurang dari 9.567 menjadi 7.568 balita. Secara total, berkurang hampir 2.000 balita dari stunting.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna mengungkapkan, Kota Bandung pun sampai saat ini masih menghadapi persoalan stunting yang cukup krusial,” ujar Ema.
‘Meski telah terjadi penurunan dibandingkan dengan tahun lalu, tapi angka stunting di Kota Bandung relatif masih cukup tinggi mencapai 7.568 balita,’ paparnya disela acara Pendampingan Terpadu Percepatan Penurunan Stunting Jabar di Trans Luxury Hotel, Kamis, 8 September 2022.
Menurutnya, banyak hal yang telah diupayakan Pemkot Bandung, tapi masih membutuhkan dukungan dari pemerintah provinsi dan pusat.
Menanggapi hal ini, Asisten Pemerintahan Kesra Jabar, Dewi Sartika menyampaikan, kegiatan ini juga menjadi salah satu upaya dalam menyambut 2045 Indonesia Emas.
‘Kita juga akan menjadi tonggak sejarah 100 tahun merdeka. Semoga kita bisa mempersiapkan dengan baik untuk menyambut hal ini,’ ungkap Dewi.
Ia menambahkan, Jabar ingin program kegiatan ini bisa menjadikan stunting menuju tagline Jabar ‘Jabar Zero Stunting’.
Dewi pun memaparkan, berdasarkan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) 2021, Jabar telah berhasil menurunkan angka prevalensi stunting sebanyak 10,8 persen dari 35,3 persen di tahun 2013.
‘Rata-rata penurunan 1,2 persen per tahun,’ pungkasnya. ***