BANDUNG, PelitaJabar – Sebanyak 75 atlet Cabang Olahraga (Cabor) atletik yang tergabung dalam Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) Pekan Paralympik Nasional (Peparnas) Jawa Barat membidik 30 medali emas pada Peparnas XVIII yang akan berlangsung 6 hingga 13 Oktober 2024 di Surakarta Jawa Tengah.
“Mohon doanya, insha Allah kami dapat mewujudkan jumlah medali emas yang kami bidik di Peparnas nanti. Meski kami ada kegundahan dalam hati karena belum munculnya Technical Hand Book (THB) sampai saat ini,”kata manejer tim Cabor atletik Peparnas Suprayitno kepada PJ Selasa (6/8/2024).
Dikatakan Kang Yitno begitu manejer ini akrab dipanggil, dirinya agak kecewa karena terjadinya pemangkasan 12 medali emas Jawa Barat, karena tidak dipertandingkannya beberapa nomor kategori tuna rungu.
Karena lumbungnya tuna rungu dan tuna netra adalah andalan bagi Jawa Barat.
Sementara tuna rungu tidak dipertandingan. Sementara tuna daksa pasti gudangnya Jawa Tengah selaku tuan rumah, yang dipertandingkan di Peparnas kali ini.
Namun kang Yitno tidak patah semangat.
Dari bidikan 30 medali emas itu dia memprediksi dapat dihasilkan tidak hanya dari nomor-nomor lari. Tapi juga berpeluang dari nomor-nomor lempar dan lompat.
“Kita banyak atlet yang muda-muda yang memang disiapkan oleh Pengcab Pengcab untuk tampil di Peparnas. Jadi kita berpeluang dari mereka baik di nomor sprint dan nomor-nomor lainnya,” kata Kang Yitno yang juga Ketua Umum NPC Kabupaten Indramayu ini.
Secara umum, kondisi para atlet atletik Jawa Barat yang masih menjalani Pelatda Peparnas sangat baik dan fresh.
“Kondisi atlet Alhamdulilkah sangat baik dan tidak ada masalah apa pun. Fresh dan selalu semangat,” ucap Kang Yitno.
Hanya saja kendala yang muncul dan selalu menggangu adalah jadwal latihan di sirkuit atletik Padjajaran yang terganggu karena dipakai untuk kegiatan lain.
“Ini sangat menggangu program tim pelatih. Kadang-kadang sirkuit atletik di pakai kegiatan O2SN, atlet yang disiapkan ke PON dan juga latihan Cabor lain dan komunitas senam lainya. Jadi program yang sudah direncanakan jadi mundur. Tapi saya bersyukur pelatih dan asisten pelatih bisa mengatasinya,” paparnya.
Persiapan menjelang Peparnas kali ini sangat luar biasa. Di Peparnas Papua persiapan sampai 9 atau 10 bulan. Kali hanya 4 bulan. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri.
“Ini beban berat juga sih dengan waktu cuma 4 bulan. Tapi apa boleh buat. Ketua NPCI Jabar kita Pak Hary selalu menyemangati semua Cabor. Luar biasa. Inilah yang membuat kami dan semua tim termotivasi berlatih,” tambahnya.
Dia salut karena Ketua NPCI Jabar Hary Sutanto juga tidak membeda-bedakan Cabor.
“Beliau tidak pernah memilih atau memilah Cabor. Tidak ada unggulan. Semua sama. Termasuk Cabor yang “newscomer” atau pendatang baru seperti anggar, sepeda dan taekwondo, perlakuannya sama. Anggaran yang diberikan Ketua juga tidak jauh berbeda,” pungkasnya. Joel