BANDUNG, PelitaJabar – Ketua Umum Pengurus Cabang (Pengcab) Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI)) Kota Bandung Agung Satria Negara menilai, carut marutnya mutasi di Sirkuit Karate yang juga Babak Kualifikasi (BK) Porprov, dan telah dimainkan dalam dua Seri di Kota Bandung dan Kabupaten Kuningan.
“Masih banyak atlet yang di data-basenya di kota A tapi bermain di kota B. Begitu pun sebaliknya. Ini tentu harus dipertanyakan sekaligus harus dibenahi,” tegasnya di Laswee Café Bandung, Senin 14 Juli 2025.
Parahnya lagi, mutasi yang dilakukan tanpa melewati prosedur dan peraturan yang berlaku dan tidak memenuhi persyaratan. Hal ini sangat merugikan atlet karate Kota Bandung.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Inteligent Sport kita jalan Kang. Jadi apa pun isu yang muncul kita akan sikapi. Saya bersama pengurus lainnya, Sekum Kang Ubay, Kang Gery dan pelatih selalu berdiskusi tentang persoalan-persoalan yang muncul. Kita kompak kok,” ucap Agung.
Menyikapi batasan usia hingga 23 tahun dalam BK Porprov di Cabor karate, menurutnya kerugian besar bagi Kota Bandung. Pasalnya beberapa atlet senior berpeluang medali emas dipastikan tidak bisa main.
“Namun ini kan berlaku untuk semua. Jadi justru daerah lain yang tidak siap. Kalau FORKI Kota Bandung enjoy saja. Karena pembinaan yang berkesinambungan sudah berjalan dan kita punya stok atlet karate banyak.” tambahnya.
Secara keseluruhan atlet karate kota Bandung berpeluang lolos dengan adanya pembatasan usia maksimal 23 tahun itu.
“Untuk hasil BK Seri I dan II tentu saya merasa puas. Meski sebetulnya disisi lain masih bisa ditingkatkan lagi. Tapi itulah yang namanya kompetisi. Kadang ada saja meleset-melesetnya,” ujarnya.
Terkait target 6 medali emas dari KONI Kota Bandung. Agung didampingi Sekretaris Umum FORKI Kota Bandung Ubaydillah, mengatakan masuk akal.
“Jika KONI Kota Bandung memberikan target 6 emas di Porprov, saya pikir itu masuk akal. Tapi bagi saya sih daripada “over-confidence” rasanya lebih baik merayap saja. Namun pasti dan akhirnya berujung “surprise” . Itu mungkin lebih baik,” ujar Agung.
Ditanya peluang di Seri III dan IV, Agung optimis juara umum.
“Secara moril dan materil sangat membantu, meski masih banyak “tambal sulam”nya. Namun itu wajar, karena KONI mengurus banyak cabor,” pungkasnya. Joel