BANDUNG, PelitaJabar – Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat (Jabar) melalui Dinas Kesehatan Jabar menyiapkan Pusat Isolasi Mandiri COVID-19 dengan memanfaatkan fasilitas milik Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jabar di Jl. Kolonel Masturi No.11, Kota Cimahi.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jabar Berli Hamdani mengungkapkan, Pusat Isolasi Mandiri dibuat sebagai langkah preventif sekaligus rehabilitatif dalam proses perawatan Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tanpa gejala.
“Misalnya (untuk) pasien-pasien (PDP) yang tadinya positif lalu jadi negatif, tapi mereka masih harus dijaga. Karena yang negatif dua kali yang baru boleh pulang (ke rumah), jadi yang negatif baru satu kali dipindahkan ke sini (Pusat Isolasi Mandiri),” ucap Berli di Kota Bandung, Minggu (29/3/20).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pihaknya bekerja sama dengan RSUD Kesehatan Kerja (RSKK) Provinsi Jabar untuk menyediakan kurang lebih 150 tenaga kesehatan (nakes) yang akan bersiaga di Pusat Isolasi Mandiri. Selain itu, RSKK juga akan menunjang peralatan kesehatan yang dibutuhkan.
“Perawat 40 (orang), dokter 13 (orang), juga ada farmasi dan tenaga medis lainnya. Total 150 orang dari RSKK. Penunjang peralatan medis dan nonmedis semua dari RSKK,” kata Berli.
Sementara itu, Kepala BPSDM Provinsi Jabar Muhamad Solihin mengatakan, siap mendukung upaya Pemprov Jabar dalam menangani pandemi COVID-19 dengan menyediakan lebih dari 500 kamar untuk fasilitas Pusat Isolasi Mandiri.
“Untuk kamar itu ada sekitar 235 kamar. Sementara untuk bungalow, ada 80 bungalow masing-masing 4 kamar, jadi ada 320 kamar (di bungalow). Jadi pada prinsipnya, kamar-kamar dan fasilitas yang kami siapkan bisa dipergunakan,” ucap Solihin.
Pengalihan fungsi sementara BPSDM Jabar menjadi Pusat Isolasi Mandiri pun mendapat apresiasi dari Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna.
Menurut Ajay, fasilitas BPSDM Jabar cukup menunjang dan memiliki udara yang cukup bersih. Dia juga berharap, Pusat Isolasi Mandiri ini dapat lebih mengoptimalkan penanggulangan COVID-19 di Jabar.
“Bagus, saya mendukung. Tentunya mudah-mudahan ini bisa lebih bisa dioptimalkan, dan saya harap ini kosong tempatnya (tidak diisi ODP/PDP), karena kalau kosong berarti penyakitnya sudah tidak ada lagi,” ujarnya.
52 Orang Huni Mes Perawat di BPSDM Jabar
BPSDM Jabar sebagai fasilitas pemusatan pendidikan dan pelatihan (diklat) di Jabar tak hanya siap menjadi Pusat Isolasi Mandiri di tengah upaya melawan dan menangani pandemi COVID-19.
Sementara itu hingga Minggu (29/3), sebanyak 52 perawat Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Hasan Sadikin atau RSHS Bandung yang sehari-harinya melakukan close contact dengan pasien COVID-19 ditampung Pemdaprov Jabar di UPTD Pelatihan Kesehatan (UPelkes) Dinas Kesehatan Provinsi Jabar, Jl. Pasteur No. 31, Kota Bandung.
Mereka yang ditampung itu bekerja di beragam unit Gedung Kemuning RSHS sebagai pusat penanganan COVID-19, mulai dari Isolasi Kemuning 1, Instalasi Gawat Darurat (IGD) Kemuning Ring 1, High Care Unit (HCU) Kemuning, serta Ruang Isolasi Infeksi Khusus Kemuning (RIIKK).
Adapun ke-52 perawat RSHS itu mengisi mes perawat di Upelkes Dinas Kesehatan Jabar Jabar berdasarkan surat yang ditandatangani Direktur Perencanaan, Organisasi dan Umum RSHS Bandung drg. Muhammad Kamaruzzaman, M.Sc. pada Jumat 27 Maret 2020 terkait Pemakaian Fasilitas Penginapan bagi tenaga medis Ring 1 RSHS Bandung. Rls