BANDUNG, PelitaJabar – Pemda Provinsi Jawa Barat sedang mengembangkan aplikasi khusus berbasis android dan ios penanganan dan pencegahan penyebaran COVID-19.
“Salah satu yang sedang kami kembangkan adalah Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat membuat aplikasi terkait COVID-19 di Jawa Barat,” kata Kang Emil – sapaan akrab Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat konferensi pers terkait penanganan dan pencegahan penyebaran COVID-19 di Jabar, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Minggu (15/03/20).
Dikatakan, warga yang menemukan informasi tinggal sampaikan via HP-nya tanpa harus menelepon atau ngecek website.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kemudian juga blasting informasi dari kami harian, update, sebaran, itu akan ada di aplikasi COVID-19 Jawa Barat ini,” imbuhnya.
Kang Emil menuturkan, aplikasi tersebut menjadi bukti Pemda Provinsi Jabar transparan dalam melaporkan kondisi COVID-19 di Jabar.
“Tim Jabar Digital Service (JDS) sedang membangun aps-nya, sehingga insyaAllah kesimpulannya adalah dengan segala dinamikanya kami sangat siap,” ucapnya.
Untuk mencegah penularan COVID-19, dia mendorong masyarakat untuk melakukan tes proaktif bagi warga yang memiliki riwayat kontak dengan pasien positif atau telah bepergian dari negara terjangkit COVID-19.
Untuk tes proaktif ini, UPTD Laboratorium Kesehatan (Labkes) Jabar berkoordinasi dengan Laboratorium Mikrobiologi dan Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Pusat Penelitian Nanosains dan Nanoteknologi Institut Teknologi Bandung (ITB).
Hasil tes bisa diketahui dalam waktu empat sampai lima jam melalui dua tahapan teknis pemeriksaan per orang.
“Mulai kemarin kita sudah melakukan tes proaktif. Jadi, tidak menunggu dulu orang bergejala, masuk rumah sakit baru dicek. Hasilnya positif atau negatif (diserahkan) ke Pemerintah Pusat. Tapi kita melakukan tes proaktif melalui labkesnya Jawa Barat berkoordinasi dengan Fakultas Kedokteran Unpad dan Pusat Penelitian Nanosains dan Nanoteknologi ITB,” pungkasnya.
Pada Minggu (15/03/20) pukul 09.30 WIB, ODP di Jabar berjumlah 706 orang, 448 di antaranya masih dalam tahap pemantauan dan 258 orang telah selesai melakukan isolasi pribadi. Mal