BANDUNG, PelitaJabar – Berbagai upaya pencegahan perkawinan anak dan percepatan penurunan stunting, terus digalakkan.
Terkini, BKKBN menggandeng DPRD Jabar serta mitra lainnya, menggelar melaksanakan kegiatan diskusi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Diskusi berlangsung di Lounge DPRD dan dibuka Wakil Ketua DPRD Jabar Ineu Purwadewi Sundari, Selasa 22 Agustus 2023
Kegiatan ini berangkat dari maraknya perkawinan anak yang dialami remaja berusia di bawah 20 tahun di beberapa daerah di Indonesia.
Meski data BPS menunjukkan angka perkawinan anak di Indonesia tahun 2022 sebesar 8.06% (Susenas 2022), menunjukkan masih tingginya perkawinan anak di Indonesia.
Dimana 1 diantara 12 perempuan menikah sebelum usia 18 tahun. Dan jika melihat data di Jawa Barat, perkawinan anaknya masih di atas angka perkawinan anak nasional, yaitu 8,65%, (Susenas 2022).
Hadir Deputi Bidang ADPIN BKKBN RI, Sukaryo Teguh Santoso, Programme Specialist for Population and Development, UNFPA, Dr. Richard Makalew, Wakil Ketua Forum Parlemen, Ermalena, Direktur Advokasi dan Hubalila BKKBN RI, Wahidah, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Fazar Supriadi Sentosa, serta mitra kerja lainnya.
Ineu mendukung kegiatan yang digagas oleh BKKBN dan UNFPA.
Menurut Ineu, jika melihat angka perkawinan anak masih banyak, terlebih Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk paling banyak di Indonesia.
“Saat ini sudah hampir 50 juta, tepatnya 29,8 juta jiwa. Saya berharap kedepan kegiatan serupa bisa melibatkan seluruh kabupaten kota yang ada di Jawa Barat,” pungkas Ineu singkat. ***