BANDUNG, PelitaJabar – Bagi kaum milenial dan ibu ibu, ada info terbaru nih. Ada destinasi wisata baru yakni Cidurian Waterfront. Letaknya di sepanjang bantaran Sungai Cidurian, RT 18 Kelurahan Antapani Kidul.
Kawasan yang awalnya cukup kumuh dan dipadati oleh bangunan liar tersebut kini nampak bersih, estetis, dan bisa dijadikan tempat wisata foto bagi masyarakat Kota Bandung.
Sekelompok anak-anak dan masyarakat tampak sedang menikmati suasana di ruang publik ini.
Rafa (10) dan 15 kawan-kawannya sedang bermain di sekitar Cidurian Waterfront.
Mereka bermain permainan tradisional benjang. Saat berbincang, anak-anak yang merupakan pelajar kelas 3 hingga 5 SD tersebut menceritakan saat ini sedang libur semester.
‘Lagi libur semesteran, jadi enggak sekolah. Kalau pagi-pagi ya main-main sama temen-temen di sini,’ kata Rafa.
Mereka sepertinya senang menikmati liburannya di dekat Sungai Cidurian. Dari seluruh anak, hanya ada dua yang memegang gawai.
Gawai itu pun mereka gunakan untuk berfoto di bangunan revitalisasi sungai yang nampak kece atau merekam permainan benjang. Sesekali mereka menikmati area sungai dan bernyanyi bersama.
Selain itu, ada Puji Rosita (23) dan Melinda Ayu Susanti (23). Keduanya mengaku pernah melintasi kawasan ini dan mengetahui perbedaan Cidurian Waterfront sebelum dan sesudah direvitalisasi.
‘Sekarang jadi lebih bagus sih. Lebih rapi, bisa duduk di sini, juga berswafoto,’ ucap Puji sembari berswafoto di latar bangunan menyerupai arsitektur Belanda.
Cuaca di kawasan ini terbilang relatif panas. Kendati demikian, kawasan bantaran sungai yang ditanami pepohonan menjadikan cuaca panas di sekitar sini terasa lebih sejuk.
Namun, untuk benar-benar menikmati suasana di kawasan ini, para wargi bisa datang pada pagi atau sore hari agar tak terlalu panas.
Sebagai pengingat, Tahap I Penataan Cidurian diresmikan oleh Plt. Wali Kota Bandung Yana Mulyana 27 Desember 2021 silam.
Pemkot Bandung tidak hanya menata kawasan ini, tetapi juga merelokasi warga yang tinggal di sekitar bantaran Sungai Cidurian.
Warga yang semula tinggal di bantaran sungai telah dibantu pemindahannya oleh Pemkot Bandung ke beberapa tempat, seperti Rusunawa Rancacili dan sebagian pindah mandiri ke rumah pribadi.
‘Alhamdulillah untuk pembongkaran (bangunan liar) dilakukan sendiri oleh masyarakat. Berkat sosialisasi dan pemberian pemahaman kepada warga, mereka bisa membongkar mandiri,’ ujar Yana.
Yana mengaku optimis masyarakat akan menjaga ruang publik ini. Ia berharap penataan ini dapat menekan angka Open Defecification Free (ODF), serta mengurangi limbah domestik.
Tahap I telah ditata seluas 70 meter dan melibatkan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Sektor 22 Citarum Harum, dan masyarakat sekitar.
Penataan ini akan dilanjutkan hingga total mencapai 1,3 kilometer. Perlu waktu 4 bulan untuk menertibkan kawasan ini dan 2 bulan untuk membangunnya. ***