BANDUNG, PelitaJabar – Tak mengenal putus asa apalagi menyerah, selama mampu mengatur dan memanfaatkannya dengan maksimal, maka program harus tetap berjalan. Begitu juga cabang olahraga biliar dipimpin seorang Ir. Rudi Kadarisman.
Hal ini pula terjadi pada pelaksanaan Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) menjelang BK PON.
“Sangat baik. Termasuk fasilitas yang yang diberikan KONI Jabar. Walau pun minim. Tapi kita pakai. Sehingga tepat sasaran, terukur dengan keterbasan,” ucap Rudi saat dihubungi Pj Rabu 21 Juni 2023.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Bantuan KONI Jabar, kata dia cukup dan maksimal jelas kurang.
“Kami selekdanya juga tidak maksimal kepada semua atlet peraih perunggu. Tapi karena diberinya sedikit, ya cukup sampai di peraih perak saja. Gak apa-apa. Kendati banyak atlet yang komplain dan mengeluh karena gak bisa ikut. Apa boleh buat kita tidak bisa mengabulkan karena keterbatasan tadi. Yang ikut Pelatda 25 atlet ya cukuplah. Dulu 36 atlet yang ikut Pelatda,” paparnya.

Atas dasar dari KONI kita jalankan dengan baik. Sesuai dengan komitmen, selalu saya katakan kepada Ketua KONI Jabar pak Budiana, ketika kita punya uang sukses itu biasa.
“Namun saat tidak punya uang lalu sukses itu luar biasa. Maka, maka saya memaksimalkan itu dengan baik, transparan dan akan saya laporkan ini semua kegiatan kepada KONI termasuk keuangan dengan baik,” bebernya lagi.
Disebutkan, terdapat 25 orang atlet untuk pool, 5 untuk carom, English Biliards juga 5, dan snoker ada 4. Jadi totalnya 25 dari 11 pool termasuk putri 4 orang.
Untuk kriteria pemenangan perak, emas di PON juga di Porprov diberikan “wildcard” kepada hanya Herowanto, Batara dan Anita.
“Dan ada juga kriteria atlet muda yang punya potensi ke depan. Putranya ada 4 orang dan atlet putrinya 1 orang. Rafa adalah atlet putri dari Kabupaten Kuningan peraih medali perak di Porprov lalu dan putranya adalah Billy, Alfin, Hanafi dan Erwin,” tambahnya.
Politisi partai Demokrat ini melanjutkan, 60 persen atlet dari 27 Pengcab POBSI di Kabupaten dan Kota Se-Jawa Barat ikut ambil bagian dalam Pelatda.
“Untuk BK PON nantinya akan diambil untuk poolnya dari 11 putra yang ada itu akan diambil 4 minimal dan maksimal 6. Sedangkan untuk putrinya dari 4 yang ada nanti kita akan ambil 2. Untuk snoker dari 4 atler juga kita akan ambil 2 , English Biliar dari 3 juga akan kita ambil 2 orang. Untuk Carom dari 5 akan kita ambil 2 atau 3 orang atlet. Karena ada spesialisasi yang akan kita sesuaikan. Jadi untuk carom mungkin akan kita ambil 3 atlet,” jelasnya.
Jadwal Pelatda diawali dengan kedatangan atlet pada tanggal 18 Juni dan langsung masuk hotel. Satu kamar bertiga ditambah dengan exstra bad, makan tiga kali dan sangat teratur sekali.
“Saat berangkat ke tempat Pelatda kita di Pit Pitpool Jalan Sumatera no. 5-7, kita juga siapkan mobil POBSI milik kita menuju ke lokasi. Pulangnya ke hotel juga kita ditunggu dan antar,” jelas Dewan Penasehat KONI Jabar ini.
Dirinya pun pernah seharian melihat pelaksanaan Pelatda secara langsung. Dengan berbagai sistim yang luar biasa dengan konsepnya sekarang.
“Dengan adanya Robby sebagai kepala pelatih dari pusat ditambah Edi dan teman-teman pelatih lain, maka konsep Pelatda itu pelaksanaannya kita rubah. Metode yang dipakai itu pertama mereka begitu hadir, harus melakukan “one-shot”. One-shot itu kasus-kasus bola yang sulit mereka pukul. Kedua ada game level,” tuturnya.
Game level itu mengukur kemampuan si atlet pada saat itu sudah seberapa. Bukan prestasi bukan, tapi hanya ukuran. Dan yang ketiga adalah “fight”. Fight itu dibikin pertandingan semunya melawan. Nanti ketemuan semuanya. Jadi ada sesi jam 1 ada fight dan jam 3 ada fight lagi. Jadi semua atlet saling ketemu.
“Nah nanti dari situ dapat hasil kalah menangnya dan bisa dibuat dalam bentuk indeks prestasi mereka.
dan ini yang akan kita buat laporan ke KONI Jabar pada pelaksanaan Pelatda kita dengan baik,” katanya.
Waktu Pelatda hanya 75 hari. Karena itu POBSI Jabar akan memanfaatkan sebaik mungkin. Karena September kita tuntas dan Oktober kita akan BK srkitar tanggal 11 -25 oktober 2023. Jadi seefektif mungkin akan memanfaatkan waktu tersebut. Harapannya mendapatkan atlet yang terbaik.
“Kita sudah ikhtiar melakukan seleksi dan Pelatda yang terbaik. Semoga saja dengan usaha kita ini dapat melahirkan atlet “best of the best”. Semua kembali kepada Tuhan karena takdir ada padaNYA,” pungkasnya seraya menyebut 60 persen muka-muka baru. Joel