BANDUNG, PelitaJabar — Muda, ramah, santun, dan penuh dedikasi terhadap tugas yang diemban, membuat sosok Komandan Satuan Pemeliharaan (Dansathar) 13 Depohar 10 Letkol. Tek Wawan Dharmawan SE. MI.Pol dikenal supel dilingkungannya.
Selain murah senyum, pria asal Tasikmalaya ini juga enak diajak berbicara. Bagi suami Arfahunnisa ini, dimanapun penempatan tugas, bekerja sebaik mungkin merupakan kunci utama kesuksesan.
“Yang penting bagi saya bekerja sebaik mungkin, yang nilai pimpinan. Jadi dimana pun kita ditempatkan yang penting kita kerja dengan baik,” ungkap alumni SMP 12 Bandung ini ketika disambangi PJ di Kantornya Sathar 13 Depohar 10 Lanud Husein Sastranegara Bandung Jumat (14/9).
Perwira yang hobbi dengan komunitas mobil Mercy ini melanjutkan, untuk mendukung tugas satuan yang optimal, diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang tangguh. Tak cukup fisik saja, para prajurit di Sathar 13 juga dibekali ilmu agama.
“Karena itu, kita punya program kerja, jadi kita menyesuaikan di Sathar 13, dan kita harus tahu kebutuhan mereka apa aja, bagaimana program kerja, bagaimana supaya pesawat bisa terbang. Bagaimana satuan bisa terdukung. Kita harus mampu menyiapkan prajurit dengan baik, salah satunya mental, SDM, kedisiplinan,” urai anak ke tujuh dari sembilan bersaudara ini lagi.
Dia membekali para prajuritnya dengan berbagai kegiatan positif. Salah satunya pengajian rutin seminggu dua kali.
“Dari sisi keagamaan, kita ada ngaji bersama dengan masyarakat sekitar Lanud Husein Sastranegara, selain bisa lebih mengenal dan bersilaturrahim dengan warga, juga dapat memperdalam ilmu agama. Sementara untuk fisik, setiap Senin dan Jumat kita ada program latihan beladiri Merpati Putih, agar anggota lebih percaya diri,” tambah alumni Taruna AU 2001 ini lagi.
Disinggung menjadi seorang prajurit, Wawan menjelaskan cita-citanya sejak kecil. Sang ayah dan kakak yang juga anggota TNI AD, mengilhami dirinya menjadi seorang tentara.
“Saya tertarik, melihat kakak yang tentara itu gagah. Begitu lulus SMP saya langsung berangkat ke Medan, belajar sama kakak. Supaya cita-cita tercapai, mulai kelas 1 SMA, saya belajar pembinaan pisik, akademis. Tapi karena kakak sering operasi diluar, akhirnya saya tinggal sendiri dan belajar sendiri. Lalu daftar tahun 97 di Kodam Bukit Barisan, Alhamdulillah diterima, setelah melihat hasil psikotes, saya lebih cocok dan masuk di AU,” kenang Wawan.
Disinggung capaian kerja, jika dilihat dari dukungan Sathar 13 terhadap alutsista TNI AU, pihaknya selalu siap.
“Artinya Sathar 13 selalu siap sedia terhadap tugas yang diberikan oleh satuan dan pimpinan. Sehingga Sathar 13 mampu mendukung kesiapan pesawat dalam mendukung tugas TNI AU. Dengan tugasnya yang sudah dicapai hingga saat ini, namun bukan berarti berpuas diri sampai disini, kembali lagi terus bekerja dengan sebaik-baiknya agar mencapai hasil maksimal,” pungkas pria yang bertugas di Sathar 13 sejak Maret 2018 ini. Miftahul Akmal