TALKSHOW : Wakil Ketua III DPRD Kota Bandung, Dr. H. Edwin Senjaya, S.E., M.M., di acara talk show Majelis Dakwah dan Sedekah (Majidah), di Mesjid Agung Trans Studio Mall Sabtu (12/03/2022). Ariel/Humpro DPRD Kota Bandung
BANDUNG, PelitaJabar – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, mencapai 270 juta penduduk.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dari 270 juta penduduk Indonesia, 190 juta masuk dalam usia produktif. Menurut para pakar ekonomi, sosial dan lain-lain, usia produktif itu 15-64 tahun dan dari 190 juta penduduk di temukan 27 persen generasi Z yang lahir di tahun 1997-2012 dan 25.28 persen masuk dalam kategori milenial yang lahir di tahun 1981-1996,’ papar Wakil Ketua III DPRD Kota Bandung, Dr. H. Edwin Senjaya, di acara talk show Majelis Dakwah dan Sedekah (Majidah), di Mesjid Agung Trans Studio Mall Bandung, Sabtu 12 Maret 2022.
Karena itu, mayoritas penduduk Indonesia ada di generasi milenial dan generasi Z. Ini yang dinamakan bonus demografi berada di usia produktif.
Jika dijumlahkan sekitar 144 juta penduduk Indonesia atau sekitar 53,7 persen bonus demografi ini dapat menjadi berkah jika anak muda generasi milenial dan Z berkualitas, unggul, cerdas, berakhlak mulia, memiliki kompetensi, rajin, jujur.
‘Namun menjadi bencana jika tidak punya kemauan, malas-malasan, tidak memiliki akhlak yang baik, jauh dari agama, tentunya tidak dapat bersaing,’ katanya.
Dia berpesan, orang tua harus menerapkan nilai-nilai yang baik untuk anaknya agar dapat menghadapi persoalan.
‘Kriteria muslim yang perlu dipahami dan diterapkan seperti Salimul Aqidah adalah akidah yang lurus dan bersih, Shahihul Ibadah adalah ibadah yang benar, Matinul khuluq akhlak yang kokoh mulia, Qowiyyul Jismi adalah memiliki jasmani yang sehat dan kuat, Mutsaqqoful Fikri memiliki kecerdasan intelektual , anak muda yang cerdas dapat memberikan dampak yang baik,’ pungkasnya. ***