BANDUNG, PelitaJabar – Masyarakat harus memiliki kesadaran dan tanggung jawab untuk menjaga maupun menggunakan air. Terlebih, kebutuhan air secara riil untuk 2,5 juta penduduk yakni 6.000 liter per detik.
Sedangkan proyeksi kebutuhan air PDAM Tirtawening Kota Bandung pada 2021 yaitu kapasitas air sebesar 3.500 liter per detik.
“Seburuk apapun kualitas air, secara teknologi dipastikan dapat dilakukan upaya-upaya untuk menjadi lebih baik atau bersih. Tapi semakin buruk semakin banyak SDM yang dibutuhkan, bahan kimia lebih banyak, listrik lebih banyak dan hal lain,” jelas Dirut PDAM Tirtawening, Sonny Salimi saat berbicara di Bandung Menjawab di Balai Kota Bandung, Selasa (23/03/2021).
Dikatakan, dunia sedang memperingati Hari Air Sedunia (World Water Day) pada Senin, 22 Maret 2021. Tema kali ini Valuing Water atau menghargai air.
“Artinya, ketika kualitas air menjadi buruk, bukan hanya kita yang terdampak. Kita tidak hidup di dunia tidak sendirian, ada makhluk lain,” imbuhnya.
PDAM mampu mengolah air 2.500 liter per detik. Namun kebutuhan riil sesuai dengan teori, membutuhkan air baku sebanyak 6.000 liter per detik. Masih ada gap 3.500 liter per detik.
Sebagai upaya, PDAM Tirtawening tengah menjalin kerja sama dengan Perum Jasa Tirta II (PJT 2) untuk penyediaan air curah berasal dari Waduk Saguling. Kerja sama ini juga bertujuan untuk mengantisipasi ketersediaan air di masa yang akan datang.
Rencananya, pembanguan tuntas pada tahun 2023 dengan jarak sekitar 15-16 KM. Air yang bersumber dari Curug Jompong ini bisa langsung didistribusikan PDAM Kota Bandung kepada masyarakat. Rls