BANDUNG, PelitaJabar–Tingginya penyalahgunaan narkoba yang menyasar kalangan muda, harus disikapi secara serius. Berbagai cara peredaran narkoba ditanah air khususnya di Jawa Barat dilakukan sang bandar. Dan ini harus disikapi semua pihak. Salah satunya dengan membangun kelompok-kelompok pemuda yang mengerti dunianya untuk mensosialisasikan dampak buruk dari penyelahagunaan narkoba dengan bahasa dan gayanya sendiri.
Menyikapi itu, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Jawa Barat menggelar Pelatihan Kader Pemuda Anti Narkoba. Kegiatan tersebut diselenggarakan di Hotel Sheo Kota Bandung, selama dua hari mulai 14 s.d 16 Mei 2018 ini. Tidak kurang 100 peserta perwakilan dari beberapa Organisasi/Komunitas Kepemudaan, Pengurus OSIS, Aktivis arang Taruna dan Remaja Mesjid se Bandung Raya ambil bagian dalam even itu.
Kepala Seksi (Kasi) Tenaga dan Organisasi Kepemudaan, Dispora Jabar Drs. Nino Risno, M.Pd, mengatakan perluaasan jaringan perlawanan terhadap penyalah gunaan narkoba tidak hanya menjadi tanggung jawab BNN saja.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dispora sebagai salah satu stake holder kepemudaan merasa berkepentingan dengan menyediakan kegiatan yang dapat dijadikan ajang komunikasi dan kordinasi antara BNN dengan unsur-unsur kepemudaan anti narkoba. Kegiatan ini, dapat memperluas jangkauan dan skala aksi anti narkoba sehingga peredaran dan penyalahgunaan narkoba bisa ditekan dan dipersempit peredarannya,” kata Nino, disela pelatihan.
Menurutnya, pemuda Kader Anti Narkoba adalah pemuda yang berasal dari organisasi/komunitas pemuda yang diberikan pembinaan dan pelatihan yang diperlukan untuk membangun kampanye perlawanan swadaya dari masyarakat untuk membendung dan pencegah peredaran narkoba dilingkungan terdekat.
“Kader Anti Narkoba yang dibentuk harus membuat sebuah jaringan pencegahan yang berfungsi sebagai Early Earning Networking terhadap peredaran narkoba,”paparnya. CakDar