BANDUNG, PelitaJabar — Industri Kecil dan Menengah (IKM) memiliki posisi strategis dalam meningkatkan perekonomian nasional dan memiliki kontribusi besar penyerapan tenaga kerja. Berdasarkan Sensus Ekonomi BPS tahun 2016, jumlah unit usaha IKM sebesar 4,4 juta unit usaha dengan menyerap 10,5 juta tenaga kerja.
Karena itu, Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Industri Kecil dan Menengah (IKM) terus melakukan pembinaan terhadap IKM dengan melaksanakan program penumbuhan dan pengembangan IKM.
“Kami mengadakan acara ini sejak 2009. Kenapa dulu Kemenperin hanya memfasilitasi SDM saja, ternyata tidak cukup SDM saja, perlu meningkatkan produktivitas dan ini membutuhkan mesin yang canggih. Karena itu, kita bantu potongan harga mesin yang diperlukan IKM sebesar 30 persen,” jelas Ditjen IKM Gati Wibawa Ningsih disela Penandatanganan Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) program Restrukturisasi Mesin atau Peralatan IKM dalam Rangka Peningkatan Daya Saing di Bandung Selasa (4/12).
Gati melanjutkan, pihaknya tidak memberikan 100 persen, agar pegiat IKM punya rasa memiliki.
“Bantuan ini tidak kami berikan cuma cuma, tapi 30 persen potongan harga mesin buatan dalam negeri, dan 25 persen luar negeri. Kalau 100 persen dikasih bantuan, rasa memiliki mereka kurang, sehingga bener-benar beli mesin yang mereka butuhkan. Kami harapkan dengan program restrukturisasi ini bisa meningkatkan produktivitas,” tambah Gati didampingi Kadisperindag Jabar Arifin Soedjayana.
Program Restrukturisasi Mesin dan/atau Peralatan IKM sangat bermanfaat bagi IKM yang ingin meningkatkan produktivitas dan kualitas produknya. Hal ini tercermin dari semakin meningkatnya IKM yang berminat untuk mengikuti program ini setiap tahunnya.
Berdasarkan data dari Ditjen IKM, sejak tahun 2009 2017 terdapat sebanyak 726 IKM yang menerima fasilitasi program ini dengan total nilai potongan harga mencapai Rp. 84,75 M dan total nilai investasi mencapai Rp. 554,63 M.
“Alokasi anggaran tahun ini untuk program restrukturisasi Rp 11, 76 miliar untuk semua direktorat jendral binaan IKM. Karena itu, tahun 2019 mendatang kami tingkatkan menjadi sekitar Rp 20 miliar,” pungkas Gita.
Jabar sendiri memiliki potensi yang cukup baik, dimana tahun ini penerima bantuan di IKM Jabar paling banyak sekitar 39 IKM. Her