BANDUNG, PelitaJabar — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terus mendorong pemerintahan yang dinamis (dynamic government) demi menyukseskan visi Jabar Juara Lahir Batin. Salah satunya dengan menerapkan teori Pentahelix.
Pentahelix merupakan pendekatan pembangunan melalui kolaborasi dengan Academic (akademisi), Business (swasta), Community (masyarakat), Government, dan Media atau sering disingkat ABCGM.
Kini, Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat (Jabar) berupaya mendorong keterbukaan informasi publik dan kemudahan akses data melalui program ‘Jabar Open Data’ kerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jabar.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Platform untuk berbagi data melalui situsweb data.jabarprov.go.id ini diluncurkan Ridwan Kamil saat Piala Humas Jabar 2019 ‘Refleksi Satu Tahun Jabar Juara’ di The Trans Luxury Hotel Kota Bandung kemarin.
Selain wujud inovasi, Jabar Open Data juga bertujuan untuk memastikan data bisa diakses dengan bebas dan mudah oleh publik sehingga menjadikan Jabar sebagai provinsi digital berdasarkan data dan teknologi.
Kepala Diskominfo Provinsi Jawa Barat Setiaji, Jabar Open Data merupakan bentuk komitmen pemerintah provinsi untuk mewujudkan pemerintahan yang transparan, akuntabel, partisipatif, dan inovatif.
“Jabar Open Data diharapkan mampu menyediakan data yang akurat, terbuka, dan terintegrasi sebagaimana diamanatkan dalam Perpres 39/2019 tentang Satu Data yang sejalan dengan visi pemerintah provinsi,” pungkasnya. Mal