BANDUNG, PelitaJabar – Perhatian pemerintah terhadap guru ngaji di Jawa Barat dinilai masih kurang. Padahal perannya cukup penting di tengah masyarakat.
“Kesejahteraan guru ngaji cukup memperihatinkan. Padahal peran dan kontribusinya dalam membimbing ummat dan masyarakat begitu besar,” ujar anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Fraksi Golkar Edi Rusyandi di sela Reses I DPRD Jabar, di GOR Desa Sarinagen, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat belum lama ini.
Reses yang dihadiri ratusan guru ngaji itu, mengemukakan salah satu program pembentukan Perda (Propemperda) DPRD Jabar pada tahun 2020 Raperda Penyelenggaraan Pesantren.
“Diharapkan Raperda ini dapat tuntas dibahas dan ditetapkan pada tahun 2020 dan bisa menjadi kekuatan DPRD dan Pemprov Jabar dalam memperhatikan kesejahteraan para guru ngaji,” ucap Politisi asal Cipongkor KBB ini.
Selama reses di Bandung Barat, dirinya mendapatkan aspirasi dari para kyai, guru madrasah, ustadz dan ajengan agar Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam hal ini Gubernur Ridwan Kamil.
Pemerintah mengalokasikan dana APBD untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Karena dalam kampanye Pilgub lalu RK pernah menjanjikan hal tersebut.
“Nah, saya ditagih oleh para ajengan. Karena Pak Gubernur ini dalam kampanyenya dulu juga berjanji akan meningkatkan kesejahteraan mereka. Wajar jasa mereka begitu besar dalam membangun karakter dan akhlak masyarakat,” pungkasnya. Mal
foto net