MASIH soal pemimpin olahraga Jawa Barat yang fenomenal Ahmad Saefudin. Sosok yang lebih banyak bekerja dari pada bicara.
Bahkan keika menjadi Juara Umum PON di kandang lawan tanah Papua, beliau tak mau disebut keberhasilan dirinya, apalagi di cap sebagai pahlawan.
‘Ketua Umum KONI Jawa Barat menurut kaca mata saya sebagai sosok pemimpin yang sangat visioner, karena berperan besar dalam menentukan keberhasilan Jabar sebagai juara umum di PON Papua. Beliau kaya srategi,’ papar Eka Yulianto peraih medali emas PON 2016 dan PON 2021 Kepada PJ Senin 10 Januari 2022.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Eka yang juga karyawan Kemenpora ini menyebutkan, sosok Ketua Umum KONI Jabar mempunyai strategi jitu dalam memimpin KONI Jabar saat di PON Papua.
‘Kami sebagai atlet, kami merasa sangat di perhatikan, baik dalam fasilitas latihan maupun finansialnya. Keluhan atlet langsung di tindak lanjuti. Ini memberikan rasa nyaman dan menjadi motivasi bagi kami sebagai atlet untuk berprestasi di PON Papua lalu,’ ucap pesilat terbaik dan juara I Belgian Open tahun 2016 ini.

Menurutnya, jika ada yang berkomentar bahwa Ketua Umum KONI Jabar tidak berperan dan berpengaruh pada kegiatan PON lalu, sangat salah alamat.
Justru ‘strategi perang’ itu muncul dari Ketua Umum KONI Jabar bersama pelatih Cabang olahraga.
Maka wajar jika pak Ahmad berhasil merebut dan mempertahankan Juara Umum di PON Papua lalu mendapat penghargaan dari masyarakat olahraga dan KONI yang dipimpinnya termasuk penghargaan dari KONI Pusat selaku KONI terbaik di Indonesia.
‘Betul jika atlet dan pelatih memiliki peran langsung dalam pertandingan. Tapi, tanpa komando dan srategi pimpinan KONI, mustahil juga hasil optimal akan didapatkan,’ tegas suami Ermeida Fitriyanti ini.
Sibuk dengan menyelesaikan thesis yang tertunda karena persiapan PON, Eka mengaku masih merasakan euforia kemenangannya sekaligus merebut medali emas.
‘Alhamdulillah saya bersyukur PON Papua adalah event Nasional terakhir yang saya ikuti sekaligus menutup karir saya di pencaksilat dengan medali emas,’ ucap ayah M. Faris Maulana Nasrullah, M. Defa Abdilah Ramdhani serta Fitria Arsyila Fadheela ini.
Pesilat kelahiran Bekasi 27 September ini melanjutkan, kemungkinan kecil jika seorang atlet dapat berprestasi, tanpa sosok pimpinan KONI dan pelatih. Apa lagi levelnya multi event yg penuh gengsi daerah.
‘Semua punya peran. Ketua KONI memegang komando srategis secara umum. Sedangkan pelatih sangat berperan penting dalam memberikan kemajuan bagi atlet, baik secara fisik maupun secara teknik,’ papar senior pencak silat yang menjadi panutan para atlet silat Jabar lainnya ini.
Dikatakan, dengan program yang di buat pelatih, membuat atlet timbul keyakinan untuk dapat meraih keberhasilan di setiap event, terutama PON di Papua.
Lalu bagaimana dengan peran seorang Ketua Umum IPSI Jabar?
‘Bagi saya seorang ketua IPSI Jabar pak Phinera Wijaya sangat all-out dalam memberikan support bagi atletnya. Terlebih beliau menyempatkan hadir di samping kesibukannya yang luar biasa sebagai anggota dewan,’ kata Eka.
Bahkan beliau begitu semangat dalam mendukung langsung dari awal sampai akhir berada di tengah tengah atlet dan sama sama berjuang.
‘Tujuannya satu memberikan yang terbaik untuk Jawa Barat. Alhamdulillah dapat kita wujudkan juara umum di cabor pencak silat,’ tambahnya.
Disamping itu, menurut peraih juara I di Malaysia Open 2016 ini , ketua KONI hadir langsung saat final pencak silat. Sehingga menambah motivasi bagi atlet dalam memperjuangkan medali emas untuk Jawa Barat.
‘Oh ya selamat untuk pak Ahmad Saefudin selaku pimpinan KONI Jabar yang mendapat penghargaan sebagai KONI terbaik di Indonesia,’ pungkasnya. Joelkarnaen