PERDA : Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Dapil XV (Kabupaten/Kota Tasikmalaya), Rita Sari Puspita menggelar kegiatan Penyebarluasan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 15 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Ekonomi Kreatif di Bale Panghegar, Kabupaten Tasikmalaya, Minggu (5/5/2024).
TASIKMALAYA, PelitaJabar – Salah satu kunci keberhasilan untuk meningkatkan perekonomian dengan berinovasi dari bahan yang tidak bernilai ekonomi menjadi bernilai ekonomi tinggi. Karena itu, potensi ekonomi mikro di Tasikmalaya cukup besar, jika semua elemen mendukungnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Dapil XV (Kabupaten/Kota Tasikmalaya), Rita Sari Puspita mengungkapkan, sektor pertanian banyak yang belum maksimal dalam pengelolaanya. Padahal, dari hulu hingga hilir potensinya bisa dikatakan dapat menguntungkan.
Misalnya, salah satu sentra penghasil buah manggis berada di Kabupaten Tasikmalaya. Paradigma masyarakat hanya berfokus pada hasil buahnya saja. Padahal masih banyak yang bisa diolah menjadi penganan yang bisa diawetkan.
“Di Thailand sudah ada buah manggis yang bisa dioven, tetapi tidak merubah bentuk aslinya dan pas dimakan renyah kering,” beber Rita saat penyebarluasan Perda No. 15 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Ekonomi Kreatif, di Bale Panghegar, Kabupaten Tasikmalaya, Minggu (5/5/2024).
Namun yang menjadi tantangan, mengedukasi masyarakat atau petani manggis dengan memgadakan program pelatihan. Terlebih, peran serta pemerintah dalam hal ini sangat berperan penting. Termasuk juga dalam hal pemasaran yang cukup sulit untuk menentukan pangsa pasar atau segmentasi pasar.
“Tentu akan kita dorong agar pemerintah dapat memfasilitasi program pelatihan oengolahan manggis dari buah menjadi bahan olahan dari manggis,” ucapnya.
Potensi sektor lainnya, pengolahan kayu di kawasan wisata Kampung Naga banyak pohon atau tanaman keras yang diambil kayunya. Sedangkan, serbuk gergaji atau sisa dari kayu tersebut juga memiliki ekonomi benilai tinggi.
“Melihat langsung dilapangan, sebetulnya sangat banyak sekali potensi yang bisa dieksplorasi agar bisa benilai ekonomi tinggi. Jelas akan saya sorong khususnya pemerintah terkait untuk berkomitmen meningkatkan perekonomian di Kabupaten Tasikmalaya,” jelas Rita.
Rita mengajak kalangan milenial untuk bersama-sama berkomitmen untuk meningkatkan perekonomian di wilayanya masing-masing tentu saja harus ada pendampingan.
Namun berpengaruh besar dimana ada kreatifitas tinggi dalam pengelolaanya. Sehingga diharapkan dapat menekan angka pengangguran dikalangan milenial.
“Apalagi angka pengangguran dikalangan milenial sudah cukup tinggi, bahkan sudah mengtarah ke kriminal, sehingga butuh treatment yang masif dan secepat mungkin agar bisa dicegah,” pungkasnya. ***