BANDUNG, PelitaJabar – Medali emas pertama Jawa Barat dipastikan akan diperoleh dari Cabang Olahraga (Cabor) dayung pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI tahun 2024 di Sumut-Aceh.
“Mohon doanya. Insya Allah kalau tidak ada perubahan jadwal lagi medali emas pertama kita kemungkinan akan didapat dari Cabor dayung,” kata Prof. Yunyun Yudiana, Komandan Satlak PON XXI Jabar kepada PJ Senin Minggu 19 Agustus 2024.
Cabor ini akan memulai pertandingan pada 26 Agustus di provinsi Aceh.
Dikatakan, medali emas pertama yang didapat dari cabor dayung, masih kata Prof, pertanda dimulainya perburuan medali emas dari cabor yang lain.
“Kita harapkan medali emas pertama dari Cabor dayung menjadi motivasi Cabor lain untuk merebut medali emas di pesta bergengsi sekali empat tahun ini. Tolonf ya atlet serius dan fokus dalam setiap pertandingan yang dimainkan. Ingat. Pertandingan di PON Ini adalah titik klimaks, dimana segala perjuangan dicurahkan demi medali emas,” ingatnya.
Terkait kebetangkatan rombongan besar kontingen PON Jabar ke Sumut dan Aceh, mantan Dekan FPOK UPI ini menyebutkan akan berangkat 25 Agustus.
“Jadi kan begini, jadwal itu kan berubah-rubah ya terutama di Aceh. Sampai tadi malam saja masih berubah. Termasuk juga masalah venue. Begitu pula di Sumut terjadi perubahan jadwal dan venue. Jadi ini kan berdampak pada jadwal keberangmatan kita juga,” ucap Prof Yunyun.
“Kemungkinan akan diberangkatkan sekitar 10 cabang olahraga (Cabor) dengan tujuan Sumut dan Aceh,” bebernya.
Diberangkatkan darimana?
“Rencana dan keinginan kita kemarin itu pak Ketua kemarin diskusi dengan Kadispora atau pemerintah. Dan direncana dari Kertajati, Kabupaten Majalengka dan kemungkinan juga ada yang dari Soekarno-Hatta, Bandara Soeta Jakarta. Jadi kemungkinan kedua itu,” tutur mantan atlet bolavoli Nasional ini.
Selanjutnya akan disusul keberangkatan rombongan kontingen kedua Tim PON Jabar pada awal September.
“Kemungkinan kita rencanakan di tanggal 3 September rombongan besar kedua kontingen Jabar akan bertolak ke Sumut dan Aceh,” kata Yunyun.
Kendati adanya perubahan jadwal dan venue dikatakannya tidak berpengaruh pada psikologis atlet.
Bahkan hasil monitoring yang dilakukan, 99 persen atlet Jabar siap tanding.
“Jadi artinya, mereka betul-betul siap. Kalau pun ada kendala non tehnis, itu hanya berskala kecil gak ada masalah. Semua terselesaikan,” pungkasnya. Joel