BANDUNG, PelitaJabar – Persiapan menuju sebuah pertandingan tidak hanya sebatas lahirnya saja. Tapi juga soal bathin. Jika kedua siap, tak ada halangan berarti yang akan menghadang untuk merebut sebuah kemenangan.
“Ini mutlak dimiliki seorang atlet. Kesiapan dirinya harus lahir bathin. Tidak bisa hanya satu yang siap. Lahirnya saja, atau hanya bathinya saja. Tidak. Keduanya harus berbarengan. Bak sepasang kekasih. Keduanya harus siap,” jelas senior pelatih pencaksilat Drs. Ferry Hendarsin, M.Pd saat ditemui PJ Rabu 6 September 2023 di Sekretariat KONI Jabar Jalan Padjajaran No.37 Bandung.
Anggota Pembinaan Prestasi (Binpres) KONI Jabar ini melanjutkan, kesiapan lahir yang dimaksud adalah yang diterima dari pelatih. Siap hanya dalam artian, tehnik, fisik mau pun stamina.
Diyakininya, rata-rata atlet untuk kesiapan lahir ini semuanya pasti tidak ada masalah. Soalnya perubahan yang didapat si atlet terlihat nyata dan setiap saat dapat diperhatikan perubahan dari atlet tersebut. Semua berkat latihan berkesinambungan dan disiplin.
Lalu kesiapan bathin bagaimana.?
Untuk kesiapan bathin atlet dapat berpura-pura. Hanya pelatih yang jitu dan punya indera yang peka dapat membaca kesiapan bathin si atlet. Pengamatan untuk dapat membaca kesiapan bathin si atlet mesti dimiliki seoarag pelatih.
“Jadi beginilah, untuk memenangkan suatu kompetisi atau pertandingan ditentukan banyak faktor (multi faktor). Namun untuk “combat sport” saat digelanggang dimainkan oleh body (fisik teknik). Tetapi dimenangkan oleh Soul (mental diantaranya). Sehingga tidak dapat dipungkiri, kesiapan fisik teknik sebagai gambaran kemampuan lahir dan mental-spiritual sebagai wujud dari kualitas bathin harus dipersiapan secara sistematis terukur dan berkelanjutan,” papar pelatih tim Nasional IPSI Pusat ini lagi.
Untuk menempa kesiapan bathin atlet, salah satunya dengan beribadah seperti sholat bagi muslim dan silatuhmi.
“Begitu pelatih memberi ijin memegang HP, si atlet dapat bersilaturahmi dengan menghibungi reka-rekan sahabat atau handaitolannya untuk meminta doa agar diberi kelancaran dan kemenangan dalam.menghadapi pertandingan,” ujar Ferry.
Namun yang sangat penting lagi, adalah peran orang tua.
“Kalau ditanya pelatih, setiap saatnya pasti mendoakan. Karena selalu bertemu. Tapi kejar dan mintalah doa restu orang tua. Doa kedua orang tua adalah nutrisi, vitamin, protein dan lain-lainnya yang sangat besar. Dahsyat, doa orang tua langsung sampai ke pencipta alam semesta menembus langit. Maka mintalah doa orang tua kita. Pesan ini untuk para atlet yang akan menjalani BK, khususnya pencaksilat,” ingatnya. Joel