BANDUNG, PelitaJabar – Kementerian PPPA bersama XL Axiata dan IWAPI menjadi focal point mempromosikan pentingnya kepemimpinan perempuan dalam dunia usaha melalui G20 EMPOWER.
Upaya ini tertuang di dalam tiga isu prioritas yang diusung G20 EMPOWER. Pertama, meningkatkan akuntabilitas perusahaan dalam pencapaian Key Performance Indicator (KPI) untuk peningkatkan peran perempuan.
Kedua, mendorong peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah milik perempuan sebagai penggerak ekonomi.
Ketiga, membangung dan meningkatkan ketahanan dan keterampilan digital perempuan.
Plt. Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat Kementerian PPPA, Indra Gunawan menyatakan, G20 EMPOWER merupakan upaya perwujudan keterwakilan perempuan di level pengambilan keputusan.
‘Dengan keterwakilan perempuan dalam pengambilan keputusan dan keberpihakan atas kebijakan-kebijakan perusahaan, diharapkan posisi dan peran perempuan dapat semakin terlindungi dan terfasilitasi. Selain itu, kami juga akan menggandeng teman-teman pelaku dan penggerak usaha perempuan untuk terlibat di dalam inisiasi ini, yang akan menjadi bagian dari advocate G20 EMPOWER,’ paparnya saat Media Talk dengan tema Road to Plenary Meeting I – G20 Empower: Ciptakan Sektor Swasta yang Aman dan Ramah Bagi Perempuan, via zoom meeting Jumat 11 Maret 2022.
Sementara Yessie D. Yosetya selaku Chair G20 EMPOWER mengungkapkan, hingga saat ini, begitu banyak situasi dan paradigma yang tidak proporsional bagi perempuan, baik itu di sektor swasta maupun publik sendiri.
‘Secara global, memang terjadi peningkatan setiap tahunnya untuk keterwakilan perempuan pada level pengambil keputusan di sektor swasta maupun publik, tetapi belum cukup memberdayakan perempuan sendiri. Untuk itulah, kita memerlukan indikator, perencanaan, hingga aktivitas terukur yang bisa mendorong percepatan keberhasilan pemberdayaan perempuan,’ ujarnya.
Rinawati Prihatiningsih, Co-Chair G20 EMPOWER menjelaskan, kegiatan G20 tidak sebatas acara seremonial.
G20 EMPOWER 2022 terdiri tiga perundingan atau plenary khusus untuk para delegasi G20. Diawali dengan Initial Meeting di bulan Januari.
‘Ada empat co-chair meeting; empat kali side event untuk umum dan para pemangku kepentingan yang terdiri dari Program Ciptakan Tempat Kerja yang Lebih Aman, Peranan Perempuan dalam UKM di Revitalisasi Ekonomi, Membangun Kembali Produktifitas Perempuan pasca Pandemi; CEO Forum; tiga kali capacity building untuk para G20 EMPOWER advocates dan POC; dua bazaar UKM dan fieldtrip; delapan webinar, sebelum handover Keketuaan G20 Indonesia ke India di bulan November,’ pungkasnya. ***