BANDUNG, PelitaJabar — Guna menggali potensi zakat di Jawa Barat, Gubernur Jabar Ridwan Kamil meminta Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jabar berinovasi.
Salah satunya berkolaborasi dengan berbagai pihak, seperti e-commerce dan minimarket.
Dia mencontohkan inovasi Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jabar yang menggandeng sejumlah pihak dalam pembayaran pajak kendaraan. Hasilnya, pendapatan pajak kendaraan bermotor meningkat meski di tengah pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Selama pandemi, pembayar pajak kendaraan bermotor di Jabar tambah naik. Hasil kajiannya, ternyata karena kemudahan cara (pembayaran),” kata Kang Emil saat membuka Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Baznas dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) se-Jabar Tahun 2020 secara virtual, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (13/07/2020).
Dikatakan pembayaran tidak harus melalui bank bjb atau Samsat, tapi pajak kendaraan bermotor bisa dibayarkan lewat kebiasaan-kebiasaan masyarakat, seperti online shop dan minimarket.
“Ini artinya zakat, kita harus terus diinovasikan dengan mempermudah cara (pembayaran),” imbuhnya.
Menurut Kang Emil, kendati sudah membuka pembayaran zakat melalui situs resmi, Baznas tetap harus membuka pintu-pintu pembayaran zakat lainnya.
“Tolong diskusikan, musyawarahkan, lahirnya inovasi-inovasi pembayaran zakat yang mudah di lembaga kita. Jadi jangan dipaksa hanya satu pintu, misalkan membayar zakatnya via website-nya Baznas, itu cuma satu pintu. Tapi Baznas kerja sama dengan semua digital-digital commerce,” pungkasnya.
Sebelum pandemi, penerima bantuan di Jabar 25 persen dari total penduduk Jabar. Saat pandemi meningkat menjadi 63 persen. Rls