BANDUNG, PelitaJabar – Guna mewujudkan masyarakat cashless, bank bjb memperluas jangkauan implementasi QR Code Indonesian Standard (QRIS) di lingkungan pendidikan. Karena itu, bank bjb menggandeng Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Kerja sama antara dua belah pihak diantaranya dukungan bank bjb pada peresmian FPEB Smart Education Park, juga penggunaan QRIS di area Gedung FPEB UPI. Nantinya, para civitas akademika kampus dapat melakukan sejumlah transaksi hanya dengan melakukan scan barcode QRIS via aplikasi digital banking bank bjb.
Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi mengatakan, kerja sama tersebut dijalin sebaga salah satu wujud komitmen bank bjb untuk mendorong pertumbuhan ekononomi Jawa Barat juga mewujudkan masyarakat cashless yang serba praktis.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Penerapan QRIS di lingkungan kampus FPEB UPI merupakan langkah yang baik untuk memperkenalkan transaksi digital yang praktis dan mudah diakses seluruh kalangan, termasuk para mahasiswa dan civitas akademika kampus,” ungkap Yuddy, Kamis (25/06/2021).
Selain implementasi QRIS, di momen yang sama, bank bjb Cabang Sukajadi dan FPEB UPI juga menjalin kerja sama di bidang kredit ritel. Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Kredit Ritel bjb Sukajadi dengan FPEB UPI dilakukan di Gedung FPEB UPI.
Penandatanganan PKS dilakukan oleh Kepala Cabang bjb Sukajadi dengan Dekan FPEB UPI. Juga disaksikan oleh Rektor UPI serta Direktur Utama bank bjb.
Selain itu, dilangsungkan prosesi penandatanganan prasasti penyerahan Corporate Social Responsibility (CSR) bank bjb yaitu FPEB Smart Education Park antara Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi dan Rektor UPI Prof.Dr.H.M Solehuddin.
“Pembangunan FPEB Smart Education Park merupakan perwujudan salah satu sektor CSR bank bjb yakni sektor pendidikan, dimana salah satu kegiatannya adalah pembangunan sarana prasarana pendidikan,” pungkas Yuddy.
Hadir Direktur Komersial & UMKM bank bjb Nancy Adistyasari beserta Jajaran manajemen bank bjb lainnya. Acara berjalan sesuai protokol kesehatan yang ketat, seluruh peserta wajib menunjukan hasil negatif rapid test antigen.***