BANDUNG, PelitaJabar – Sebanyak 32 penghuni Wyata Guna sejak Selasa (14/02/2020) “dipaksa” keluar dari balai. Mereka akhirnya menggelar tikar dan tenda di trotoar depan balai.
“Sejak Selasa sore, kami diusir dari Wyata Guna. Alasannya gedung mau direhab,” ujar Gasung (26), mahasiswa UNINUS yang telah menghuni selama 12 tahun.
Menurutnya, renovasi cuma kedok, intinya pengurus Wyata Guna mengusir paksa. Bahkan pihak Wyata Guna menyuruh penghuni lama pulang.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tragedi jam 12 siang kemarin, dibongkar paksa, barang barang kami semua dilemparin. Kami disuruh pulang, sementara kami tidur disini, di trotoar sampai masalah ini selesai,” ucapnya.
Gasung beserta rekan-rekannya meminta dikembalikan lagi seperti dulu, setidaknya sampai penghuni lama lulus kuliah.
“Tadi Pak Wagub Uu dan Dinsos Provinsi datang kesini, berdialog dengan kami, tapi belum ada kejelasan juga,” tandasnya.
Kepala BRPSDN Wyata Guna Sudarsono, menuturkan di semester 1 tahun 2020 akan ada penambahan penghuni disabilitas di Balai Wyata Guna Bandung untuk mendapatkan rehabilitasi dan vokasi. Oleh karena itu asrama perlu ditata untuk penempatan kembali.
Sudarsono menyebut, target 2020 akan ada sekitar 200 penghuni baru. Sehingga mahasiswa yang bertahan walau masa rehabnya telah berakhir akan menghambat proses penerimaan.
“Bayangkan ada orang baru yang mau melakukan latihan terganjal. Nah, ini yang kami coba usahakan,” pungkasnya singkat.
Pantauan media ini, hingga sore sekira pukul 4.30, mereka masih bertahan di trotoar dan sejumlah satpol pp disiagakan di seputar gedung Wyata Guna. Mal