BANDUNG, PelitaJabar — Diperlukan kebijakan pemerintah pusat dan daerah untuk menggenjot sektor pariwisata, terutama yang terkena dampak bencana Tsunami Selat Sunda. Salah satunya pajak daerah diliburkan dahulu, karena upaya ini akan membantu pengelola hotel.
“Keringanan-keringanan ini perlu diberikan oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. Jadi melalui media ini kami menagih janji kami dari pemerintah,” jelas Sukarjo Ketua BPD PHRI Pandeglang disela Silaturrahim Media Crisis Center (MCC) bersams Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Masyarakat Pariwisata Banten yang tergabung dalam BPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banten di Asa Japanese Restaurant Kota Cilegon. Rabu (30/1).
Senada, GS. Ashok Kumar, Ketua Harian PHRI BPD Banten mengungkapkan, beberapa faktor dampak tsunami yang melanda wilayah pesisir Banten terutama merosotnya industri pariwisata Anyer, Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dampak dari tsunami selat sunda di pesisir Banten ini sangat luar biasa untuk pariwisata. Pendapatan industri Pariwisata sangat merosot sekali,” ujarnya..
PHRI BPD Banten akan melakukan beberapa gagasan dengan menghadirkan wisata baru di daerah Anyer sampai Tanjung Lesung.
“Anyer ini kedepannya akan kami jadikan smart tourism remodeling wisata buatan. Kami akan menghadirkan wisata buatan yang menarik wisatawan. Selain itu kami juga akan mengadakan beberapa event yaitu Media Fun Tour, Festival in Anyer dan terdekat, kami akan menggelar Lunar Festival,” ujar Ashok.
Sementara Ketua Umum Media Crisis Center (MCC) Pusat Firdaus menuturkan, dengan adanya silaturahmi ini dapat melahirkan sinergi dan membantu recovery pemulihan Pariwisata Banten pasca bencana.
Hadir Siswanto GM Pisita Anyer, Abdul Ghafur GM Jayakarta Anyer, Tungki T. GM. Pondok Layung, Agus Jaenal BPD PHRI Kabupaten Serang, Agus S. Setiadi PHRI BPD Kota Serang, Firdaus dan pengurus PWI Banten, PWI Kabupaten Serang dan PWI Kota Cilegon. Mal