GELARJUARA : PSSI Kota Bandung mencabut gelar juara PS Bina Pakuan terkait pelanggaran data usia. PJ/Joel
BANDUNG, PelitaJabar – Komisi Disiplin (Komdis) diminta untuk memberikan hukuman seberat-beratnya kepada para pelaku, menyusul terjadinya “pencurian umur” pada Festival Sepakbola KU-12 PSSI Kota Bandung pada 16 hingga 20 Oktober 2023 lalu di lapangan SESKOAD Jalan Gatot Subroto, Bandung.
Kepada media, Rabu 25 Oktober 2023, Ketua Umum Pengurus Cabang (Pengcab) PSSI Kota Bandung H. Yoko Anggasurya membenarkan terjadinya tindakan memanipulasi umur, indisipliner dan melawan aturan yang dilakukan PS. Bina Pakuan, klub peserta Festival sepakbola tersebut.
“Saya menerima laporan itu setelah pertandingan selesai kira-kira jam 9 malam. Saya sangat marah. Dan minta Komdis melakukan investigasi apakah betul atau tidak informasi ini. Kalau betul berikan hukuman yang seberat beratnya kepada siapa pun pelakunya. Saya tidak mau selama kepemimpinan saya di PSSI ini ada yang mempermainkan aturan demi keuntungan pribadi atau kelompok,” tegasnya.
Dalam sidang Komdis disampaikan, terdapat Kartu Keluarga (KK) dua, akte juga dua. Intinya serba ganda. Kelahiran aslinya 2009 tapi dirubah menjadi 2011.
“Berdasarkan fakta dan data itu saya perintah sederhana saja. Investigasi dan usut. Coba diurut. Tanya dulu ke orang tuanya. Orang tuanya disuruh siapa. Disuruh pelatih atau disuruh PS. Bina Pakuan. Kalau yang nyuruhnya PS Bina Pakuan, tolong hukum seberat-beratnya. Itu perintah saya ke Komdis. Dan Komdis menjawab siap,” ucap H. Yoko.
Yang jelas sebut H. Yoko soal hukuman apa yang akan diberikan Komdis dirinya tidak mau intervensi karena Komdis harus bersifat independen. Yang jelas perintahnya sangat jelas bahwa kasus ini harus diinvestigasi, diurut dengan baik sehingga dalam menjatuhkan hukuman tepat.
“Yang kelas orang yang paling salah hukumannya harus berat. Kan gitu. Dan jangan juga kita mengorbankan pemain secara keseluruhannya. Jangan. Kasihan pemain muda kita,” ujar H. Yoko
Seperti diketahui klub Bina Pakuan tampil sebagai juara I di Festival tersebut setelah mengalahkan PS. UNI di final.
Salah seorang pemain disebut melakukan “pencurian umur tersebut terpilih pula sebagai pemain terbaik.
Dijelaskan, pada Festival Sepakbola PSSI Kota Bandung dalam ketentuan anak yang boleh turun main adalah kelahiran 2011.
Namun salah seorang pemain dari PS Bina Pakuan melakukan “pencurian umur” dengan memalsukan data seorang pemainnya.
“Pemain itu ketahuan kelahiran 2009. Jadi 2 tahun lebih tua. Ini sangat melanggar aturan yang harusnya kita pahami dan jalankan bersama. Saya benar-benar gak habis pikir. Di satu sisi saya ingin semua harus berjalan disiplin dan taat aturan. Tapi di sisi lain masih saja ada yang “main-main” dan mencari celah berbuat yang tak sepantasnya. Ini tidak bisa saya biarkan. Dan jangan coba main-main dengan saya,” ucap H. Yoko geram.
Terkait Komdis, calon kuat Ketua Umum Gulat Jawa Barat ini sudah memerintahkan untuk mengusut tuntas persoalan ini sampai ke akar akarnya.
“Saya sudah perintahkan Komdis. Ini ranah Komdis. Sekarang hukuman seperti apa yang akan diberi Komdis, saya tinggal menunggu. Katanya 1 atau 2 hari lagi. Kita tunggu saja. Kalau saya meminta dan berharap pelaku yang bermain-main dengan aturan ini, harus dihukum seberat-beratnya. Itu saja. Saya tidak mau gara-gara ini, lalu PSSI Kota Bandung pimpinan saya tercemar. Gak mau saya. Urai kasus ini sampai ke akar-akarnya,” perintah H. Yoko tegas.
Dengan kejadian ini, gelar juara pada PS. Bina Pakuan dicabut termasuk gelar pemain terbaik yang diperoeh pemainnya. Jadi dalam festival KU-12 posisi juara I tidak ada alias kosong. Joel